JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat dari kecelakaan yang dialami saat latihan menggunakan motor motocross, Marc Marquez harus absen dari MotoGP Algarve di Portugal. Pebalap Repsol Honda ini disebutkan mengalami gegar otak ringan.
Marquez mengalami cedera hingga dirinya sempat tidak sadarkan diri. Untuk mencegah hal yang lebih buruk terjadi, pebalap dengan nomor start 93 ini terpaksa absen akhir pekan ini.
Namun, tak sedikit yang curiga bahwa cedera yang dialami Marquez sebenarnya lebih parah dari yang diungkapkan oleh pernyataan resmi Honda.
Apalagi, mengingat kegigihan Marquez pada musim lalu, di mana dirinya mengalami patah tulang pada lengannya, menjalani operasi, lalu mencoba kembali balapan tiga hari setelahnya.
Aleix Espargaro adalah salah satu pebalap yang meragukan hal tersebut. Menurutnya, jika gegar otak sudah pasti parah. Jika tidak, Marquez sudah pasti akan balapan.
"Kita tahu bagaimana dirinya di paddock. Tapi, sulit untuk menghakiminya, setiap cedera itu berbeda. Jika kecelakaan terjadi pada seri terakhir, kita tahu kecelakaan seperti apa itu," ujar Aleix, dikutip dari Visordown.com, Sabtu (6/11/2021).
Aleix menambahkan, Marquez tidak ada di sini untuk balapan. Menurutnya, gegar otak bukanlah kata-kata yang tepat. Dia yakin ada sesuatu yang lebih besar.
Namun demikian, meski benar yang dialami adalah gegar otak ringan, tetap tidak bisa dianggap sepele. Sebab, bisa saja dampaknya baru muncul beberapa hari setelah insiden, bertahan selama berbulan-bulan, dan jika terkena lagi dapat berdampak fatal.
Dokter pun juga tergantung dari apa yang dirasakan pebalap. Meskipun ada gejala, tapi dengan semangat yang kompetitif dan adrenalin, bisa saja gejala tersebut tidak benar-benar dirasakannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/07/090100215/cedera-marquez-dicurigai-lebih-parah-dari-sekadar-gegar-otak-ringan