JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengemudi, ada sejumlah risiko yang bisa menyebabkan kecelakaan, baik akibat faktor eksternal maupun internal.
Membahas faktor internal seperti kesalahan teknis pada mobil, salah satu yang terkadang dialami sebagian pengemudi adalah gas yang tersangkut.
Gas tersangkut yang dimaksud adalah pedal gas tidak kembali ke posisi semula meski sudah tidak diinjak. Akibatnya mobil tetap melaju kencang. Dalam situasi tersebut, apa yang harus dilakukan?
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC), menjelaskan hal yang wajib dilakukan pengemudi ketika mengalami gas tersangkut yakni segera memindahkan tuas perseneling ke posisi netral.
"Untuk mobil manual, segera injak pedal kopling dan netralkan. Sedangkan untuk mobil matik segera pindahkan tuas perseneling ke netral," ucap Marcell kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2021).
Tidak lupa untuk juga segera menyalakan lampu hazard sebagai sinyal komunikasi kepada pengguna jalan lain bahwa sedang terjadi kondisi darurat, serta agar mereka tetap waspada.
Pengemudi jangan sampai bersikap panik. Sebab ketika panik, maka semua referensi dan solusi yang sudah terpikirkan akan mudah terlupa. Besar kemungkinan pengemudi akan mengambil tindakan yang salah.
Marcell pun menuturkan agar pengemudi tidak sembarangan menarik rem tangan ketika gas tersangkut. Sebab roda belakang akan mengunci dan muncul masalah baru, mobil bisa berputar hilang kendali.
Selain itu, tidak disarankan untuk langsung mematikan mesin mobil. Ketika mematikan mesin, otomatis segala sistem pada mobil turut mati. Setir pun bisa terkunci. Jika sudah demikian, pengemudi makin kesulitan mengendalikan mobilnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/28/101200415/lakukan-ini-jika-gas-mobil-nyangkut-dan-tidak-balik-lagi