Respons Daihatsu Soal Kabar Avanza-Xenia Setop Produksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, redaksi Kompas.com mendapat informasi dari sumber internal yang mengatakan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mulai menghentikan produksi model Xenia lawas. Hal ini termasuk juga saudarnya, yakni Avanza.

Namun, akhirnya hal itu dijawab singkat oleh Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT ADM Amelia Tjandra, melalui pesan yang menepis rumors tersebut.

"Kami masih tetap produksi ya," kata Amel dalam pesan singkatnya yang diterima Kompas.com, Minggu (17/10/2021).

Sayang dia tak melanjutkan lebih jauh terkait hal tersebut. Padahal, penampakan generasi baru Toyota Avanza Veloz juga sudah bocor dan tersebar di jejaring media sosial.

Karena seperti diketahui, selama ini kedua MPV murah Avanza-Xenia diproduksi oleh Daihatsu. Secara tak langsung, dengan bocornya tampilan Avanza baru, otomatis akan diikuti Xenia.

Sebelumnya redaksi mendapatkan informasi yang mengabar Daihatsu tak lagi memproduksi model lawas dari MPV murahnya, alias discontinue.

"Xenia sudah tak diproduksi lagi, namun untuk service part masih bisa. Konsumen juga tak perlu khawatir lantaran model lamanya masih ready stock/component," tulis sumber internal kepada Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Lesu

Dari sisi penjualan, Xenia pada tahun ini memang diakui tak sebaik dengan periode sebelumnya. Bahkan meski ada diskon relaksasi PPnBM, melihat dari data penjualan Daihatsu tetap tak terdongkrak.

Walau mengakui lesunya penjualan Xenia, namun Division Head Marketing & Customer Relation, Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso, menegaskan hal itu bukan karena faktor adanya isu kemunculan generasi barunya.

Hendrayadi mengatakan, inden Xenia sejauh ini masih tinggi. Permintaannya masih baik, namun penjualannya terganggu masalah produksi imbas adanya pengetatan protokol kesehatan di pabrik.

"Tidak terganggu, karena sampai saat ini Xenia indenya masih tinggi. Jadi permintaan terhadap Xenia meski dengan current model dan di tengah-tengah adanya isu yang katanya model baru, masih tetap tinggi," kata Hendrayadi saat konferensi pers virtual, Kamis (14/10/2021).