Bocoran Penyusutan Harga Mobil Listrik Toyota Imbas Pajak Karbon

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan skema baru Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan emisi gas buang, resmi diterapkan hari ini, Sabtu (16/10/2021).

Regulasi tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 tentang perubahan atas PP Nomor 73 Tahun 2019 yang isinya mengubah pengenaan tarif PPnBM pada kendaraan bermotor.

Melalui aturan baru itu, beberapa model kendaraan yang dipasarkan di dalam negeri akan mengalami penyesuaian harga jual. Termasuk segmen mobil listrik.

Diketahui, golongan mobil listrik di Indonesia ada empat yaitu hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), fuel cell electric vehicle (FCEV), dan battery electric vehicle (BEV) alias mobil listrik murni.

Dalam perkembangannya, saat ini hanya Toyota yang hampir memiliki produk mobil listrik secara lengkap. Lantas, bagaimana harganya usai carbon tax berlaku?

Berdasarkan lembar bocoran yang diterima redaksi, harga rata-rata mobil listrik Toyota mengalami penurunan hingga Rp 120 juta dibanding ketika diterapkan aturan PPnBM yang lama.

Rinciannya, Corolla Cross 1.8 Hybrid A/T menjadi Rp 506 jutaan dari sebelumnya Rp 521,4 juta dengan penurunan sekitar Rp 15,3 juta setelah berlaku carbon tax.

Altis Hybrid A/T sebagai mobil perkotaan ramah lingkungan terbaru dari Toyota Indonesia juga mengalami penyusutan harga. Dibanding awal bulan kemarin, turun Rp 89 jutaan menjadi Rp 506,3 juta.

Kemudian banderol Camry 2.5 L A/T Hybrid, turun Rp 128 jutaan menjadi Rp 720,8 juta dari sebelumnya Rp 849,5 juta. Tetapi memang patut diakui, harga kendaraan listrik terkait masih cukup tinggi untuk pasar Indonesia.

Sementara untuk kendaraan listrik lainnya, yaitu Alphard Hybrid, C-HR Hybrid, dan Prius PHEV, belim diinformasikan. Kemungkinan besar, ketiga produk itu tidak mengalami penyesuaian harga.