JAKARTA, KOMPAS.com - Maverick Vinales berpisah lebih awal dari kontrak yang sudah disepakati. Bahkan, perpisahannya juga diwarnai dengan masalah.
Vinales memutuskan untuk berpisah dengan Yamaha di akhir musim ini. Namun, saat MotoGP Austria, Vinales diketahui mengendarai Yamaha M1 secara tidak normal.
Yamaha menganggap tindakan tersebut berbahaya, sehingga Vinales tidak diturunkan pada MotoGP Styria. Ternyata, MotoGP Austria menjadi penampilan terakhirnya bersama Yamaha.
Vinales dan Yamaha akhirnya memutuskan untuk berpisah secepatnya. Tak lama kemudian, Vinales mengumumkan dirinya sudah menandatangani kontrak dengan Aprilia.
Dengan keluarnya Vinales, Yamaha yang saat ini berjuang untuk meraih Triple Crown, gelar juara dunia pebalap, konstruktor, dan tim, menjadi terhambat.
"Kami telah kehilangan banyak balapan dengan kasus Maverick Vinales. Lalu, muncul perpisahan dan pergantian dengan Cal Crutchlow di Silverstone dan Aragon di tim satelit," ujar Lin Jarvis, dikutip dari Speedweek.com, Rabu (13/10/2021).
Lin Jarvis mengatakan, Yamaha kehilangan sekitar empat hingga lima balapan dan banyak poin berharga untuk klasemen konstruktor dan tim.
"Rekan setim Fabio (Quartararo) sejauh ini belum bisa mengumpulkan poin. Tentunya, pebalap pengganti tidak pernah sekompetitif pebalap tetap, karena kualitas pebalap sekarang ini sangat tinggi," kata Lin Jarvis.
Lin Jarvis menambahkan, Ducati memiliki Jack Miller dan Francesco Bagnaia. Sehingga, sulit bagi Yamaha untuk merebut gelar juara dunia tim. Sementara untuk gelar juara dunia konstruktor, Yamaha juga hanya mengandalkan Quartararo.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/14/104200715/yamaha-mengaku-kehilangan-banyak-poin-gara-gara-vinales