JAKARTA, KOMPAS.com – Baru-baru ini beredar foto Mercedes-Benz S 600 Guard yang dipakai Presiden Joko Widodo viral di internet. Bukan tanpa sebab, S-Class Jokowi tampak dimodifikasi aliran stance yang bergaya elegan dan ceper.
“Ketika pak @prabowo menyambut pak @jokowi dengan kendaraan bersepatu prototype karya anak negeri #wheelsofkarma by @kiki_anugraha,” tulis caption Instagram @low5100w.
Namun setelah dikulik, foto tersebut merupakan rekayasa digital dari foto asli yang diunggah Instagram Menteri Pertahanan @prabowo pada 3 Oktober 2021.
Kalau mau disimpulkan, foto hasil rekayasa digital ini seperti berharap dukungan merek-merek lokal produsen komponen otomotif dari Presiden Jokowi.
Terlihat bahwa pelek lansiran Karma itu tampak cocok dengan mobil kepresidenan. Mungkin salah satunya karena Kiki Anugraha, Founder Karma Bodykit, sudah memasangkan lebih dulu pelek tersebut pada S-Class miliknya.
“Itu editan, tapi pelek itu sudah ada. Yang dipakai di S-Class saya kan pelek itu, namanya Karma Astonish Forged. Jadi mulai Oktober ini kami produksi empat tipe pelek,” ujar Kiki, kepada Kompas.com (11/10/2021).
Seperti diketahui, Karma Bodykit merupakan produk aftermarket asal Bandung yang terkenal sudah menjual komponen aftermarket hingga ke luar negeri. Sejak hadir pada 2018, Karma rutin meluncurkan produknya. Paling terkini adalah pelek yang dijuluki Wheels of Karma.
Bicara soal harga, Kiki mengatakan banderol peleknya bervariasi. Mulai dari Rp 50 jutaan sampai Rp 80 jutaan bergantung dari ukurannya. Terbilang mahal, karena pelek dibuat dengan proses forged atau forging dengan ditempa.
Metode ini memang memiliki keunggulan dibanding proses pembuatan lainnya. Salah satunya, pelek memiliki tingkat kebulatan yang lebih baik daripada hasil cetakan.
“Mungkin harga segitu orang kaget. Wah pelek Indo kok mahal banget? Karena memang saya sudah biasa melihat pelek-pelek bagus, body kit bagus, dari yang saya pakai. Nah ekspektasi saya sudah di situ, otomatis cost-nya itu juga tinggi, tapi idealismenya dapat,” kata Kiki.
“Kami hampir sekitar 85 persen lebih, konsumen banyak dari luar. Karena yang kami jual itu adalah kualitasnya sama dengan kualitas di luar negeri,” ujar dia.
Walau sudah punya nama dalam dunia modifikasi, Kiki mengatakan pihaknya masih merasakan sejumlah hambatan dalam berbisnis di era pandemi. Mulai dari proses pengiriman, hingga perizinan ekspor barang ke luar negeri.
“Untuk keperluan ekspor pas awal-awal juga repot. Karena kita tahu, di Indo itu jagonya impor, untuk ekspornya masih pada buta. Jadi kemarin-kemarin saya cari tahu sendiri untuk urus-urus perizinannya,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/12/080200015/ketika-merek-pelek-lokal-berharap-dapat-support-jokowi