JAKARTA, KOMPAS.com - Sering dijumpai di jalan orang tua membonceng anak kecil di bagian depan sepeda motor. Padahal dari sisi keselamat hal tersebut sangat berbahaya.
Diungkapkan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, apapun jenis motor yang digunakan jangan menempatkan anak kecil di bagian depan motor.
“Jangan melihat penyebab langsungnya. Dalam konteks kecelakaan ini, membawa anak kecil dan ditaruh di depan adalah bentuk kelalaian fatal yang tidak dapat ditoleransi baik pada norma safety maupun legal hukum,” katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jusri mengatakan anak kecil harus ditempatkan dijok belakang, dengan catatan kaki sang anak sudah dapat menyentuh pijakan kaki dengan optimal.
“Jika kedua kakinya belum bisa menyentuh pijakan kaki dengan optimal, maka tidak direkomendasikan. Sebab si anak akan rentan keseimbangannya dan hal ini tentu akan berbahaya bagi keselamatan,” kata Jusri.
Jusri mengatakan banyak kecelakaan lalu lintas fatal dari roda dua yang melibatkan anak di bawah umur, bahkan balita saat sedang dibonceng.
Tapi kejadian tersebut jarang diekspos sehingga tak memberikan suatu perubahan pola pikir. Selain dari sisi fatalitas, dampak yang jarang dipedulikan oleh orang tua adalah dari segi kesehatan anak.
“Perlu diketahui dengan menempatkan anak pada posisi depan baik berdiri atau pun duduk sama saja menjadikan anak sebagai tameng dari angin atau sesuatu hal lainnya yang bisa saja terlempar saat berkendara, belum lagi jika ada musibah yang tidak terduga,” ucap Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/08/091200215/jangan-bonceng-anak-di-depan-saat-naik-motor-ini-alasannya