JAKARTA, KOMPAS.com – Lampu hazard merupakan tanda yang bisa dinyalakan ketika motor dalam keadaan darurat dan diam. Beberapa motor dengan kubikasi besar biasanya memiliki fitur tersebut, bahkan kini skuter matik pun punya lampu hazard.
Sayangnya, pemakaian lampu hazard di jalanan masih banyak yang salah. Salah satunya adalah memakai lampu hazard ketika ikut dalam rombongan touring motor.
Pemakaian lampu hazard ketika ikut dalam rombongan touring memang salah, hal ini bisa membuat bingung pengguna jalan lain.
Namun sayangnya, masih dilakukan oleh kalangan pejabat ketika touring, jadi banyak juga yang tetap mengikutinya.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, rata-rata pengendara motor ketika touring selalu menyalakan lampu hazard. Walaupun mereka sebenarnya paham, lampu hazard digunakan saat keadaan darurat saja.
“Namun karena banyak juga para pejabat ketika konvoi mobil atau motor menyalakan lampu hazard, akhirnya hal ini diikuti juga oleh klub-klub motor, walau tidak semuanya,” ucap Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.
Pengetahuan soal pemakaian lampu hazard ini seharusnya diketahui dan dipahami. Jadi tidak sekadar tahu, tetapi tepat dalam penggunaannya, bukan malah disalahgunakan.
“Seharusnya para pejabat juga bisa memberikan contoh kepada masyarakat, sehingga bisa ditiru juga,” kata Agus.
Hal yang ditakutkan dari rombongan yang menyalakan lampu hazard ketika berjalan adalah bisa ada pengendara lain yang kaget. Misalnya rombongan ingin belok ke kiri, tapi malah kedua lampu sein yang menyala sehingga bisa membahayakan orang lain.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/05/172100715/salah-kaprah-lampu-hazard-dipakai-sebagai-tanda-rombongan