JAKARTA, KOMPAS.com – Kopling punya peran penting pada kendaraan, dalam hal ini mobil. Untuk mobil dengan transmisi manual, kopling diinjak untuk mengganti gigi transmisi ke posisi yang lebih tinggi atau sebaliknya.
Layaknya komponen lain yang ada pada mobil, kopling juga punya usia pakai. Jika kopling sudah habis, mengganti transmisi tentu jadi sulit, bahkan bisa saja mobil jadi tidak bisa dikemudikan.
Lalu kapan waktunya untuk mengganti kopling mobil dengan transmisi manual?
Suparman, Service Head Auto2000 Yos Sudarso mengatakan, habisnya kopling manual kembali lagi ke cara mengemudi dari pemilik kendaraannya.
"Misalnya yang sering gantung kopling, itu bisa habis kurang dari 50.000 km. Biasanya pengemudi pemula yang sering gantung kopling," ucap Suparman kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2021).
Gantung kopling ini biasanya terjadi saat gigi sudah masuk, tetapi kaki kiri masih menekan pedal kopling. Pemula juga biasanya punya rasa takut mesin mati, sehingga kaki kiri selalu stand by di kopling.
"Sedangkan kalau yang enggak suka gantung kopling, rata-rata rentang usia pakainya bisa 80.000 km sampai 120.000 km," kata Suparman.
Kalau kopling mulai habis, biasanya muncul ciri seperti harus injak kopling dalam-dalam. Selain itu juga sulit ketika mau memasukkan gigi transmisi.
"Selain itu, kalau kopling habis atau sudah selip, biasanya rpm dan kecepatan tidak singkron. Rpm-nya tinggi tapi kecepatannya rendah," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/30/191100015/kapan-harus-ganti-kopling-mobil-manual-