JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara menggunakan mobil dalam kondisi hujan bukanlah suatu hal yang bisa disepelekan. Dalam suatu kasus, tidak jarang pengemudi yang mengalami pristiwa tak diinginkan karena lalai ataupun ceroboh.
Salah satu bahaya mengemudi di situasi terkait ialah akibat dari hydroplaning. Hal tersebut dapat terjadi ketika mobil melintas di jalanan basah dan seluruh rodanya kehilangan traksi.
"Secara umum, itu terjadi karena air lebih banyak dan ban gagal untuk 'membelah'-nya sehingga komponen terkait sulit menyentuh aspal," kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000 di keterangannya, Selasa (28/9/2021).
"Bila mengalami kondisi ini, sering kali pengemudi kehilangan kendali atas kendaraannya," lanjutnya.
Oleh karenanya, penting pengemudi untuk memastikan beberapa bagian pada mobil sebelum berkendara seperti ban. Sebab, kondisi ban yang tidak baik bisa berpotensi besar menyebabkan hydroplaning atau masalah lainnya.
"Pada dasarnya tingkat keausan ban mempengaruhi performa dan kemampuan mencengkeram permukaan jalan. Dengan telapak ban yang aus atau gundul maka air yang ada dalam telapak bannya lebih susah dibuang sehingga akan memicu hydroplaning," kata Imansyah.
Kemudian, pastikan tekanan angin ban ideal supaya ban dapat maksimal selalu untuk mencengkram permukaan jalan meski menghadapi genangan air. Pastikan tekanan angin ban Anda ideal dan tidak terlalu keras maupun kekurangan.
Ketika mengemudi saat kondisi hujan atau di permukaan jalan yang banyak genangan, hindari manuver ekstrim seperti rem mendadak. Pasalnya manuver pengereman secara secara mendadak membuat potensi ban terkunci meluncur tanpa dapat dikendalikan.
"Hal penting lainnya, ketika mendapati jalanan dalam kondisi basah pegang erat lingkar kemudi mobil dengan benar dan pastikan mobil stabil. Hindari mengemudi dalam kecepatan tinggi," lanjut dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/28/160100015/musim-hujan-pahami-cara-hindari-hydroplanning-saat-berkendara