JAKARTA, KOMPAS.com - Ducati masih mengincar gelar juara dunia MotoGP sejak 2007. Ducati Sports Director Paolo Ciabatti mengatakan, musim ini sulit untuk jadi juara dunia, tapi bukan mustahil.
Pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo, masih memimpin klasemen sementara MotoGP 2021. Sedangkan, balapan musim ini hanya tersisa empat seri.
Sejak awal musim hingga sekarang, Ducati punya tiga kandidat pesaing Quartararo. Dimulai dari Johann Zarco yang konsisten finis posisi kedua.
Lalu, diteruskan oleh Jack Miller, yang meraih dua kemenangan berturut-turut di Le Mans dan Jerez. Sekarang, ada Francesco Bagnaia yang juga menang dua kali berturut-turut di Aragon dan Misano.
"Kami mencoba untuk berada di depan, untuk memenangkan balapan. Itulah satu-satunya hal yang bisa kami lakukan," ujar Ciabatti, dikutip dari Speedweek.com, Senin (27/9/2021).
Ciabatti menambahkan, Ducati hanya mencoba untuk menang, setelah itu baru lihat bagaimana kelanjutannya. Quartararo saat ini unggul dengan 48 poin dengan empat seri tersisa.
"Tapi, apa pun bisa terjadi dalam balapan. Kami harus terus mencoba. Kami sudah buktikan bahwa kami bisa kompetitif di semua sirkuit," kata Ciabatti.
Untuk seri selanjutnya, akan digelar pada MotoGP Amerika di Sirkuit Austin, Texas. Di sirkuit ini, Marc Marquez selalu menang sejak 2013, kecuali pada 2019 di mana dia terjatuh.
"Aragon juga rumah bagi Marc, dan kami mengalahkannya di sana dua pekan lalu. Kami punya konsep yang jelas, kami ingin menang, dan membuat Fabio berada di bawah tekanan. Bagaimana pun juga, ini jelas, memenangkan gelar akan sulit, tapi tidak mustahil," ujar Ciabatti.
Ciabatti mengatakan, jika Ducati mendapat gelar juara dunia untuk pebalap, maka itu akan luar biasa. Di sisi lain, saat ini Ducati sudah memimpin klasemen sementara untuk kategori konstruktor, yang juga sangat penting.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/28/074200515/bos-ducati-sebut-jadi-juara-dunia-musim-ini-sulit-tapi-bukan-mustahil