JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menciptakan keselamatan dalam berlalu lintas di jalan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung program Indonesia Youth Road Safety Warriors yang diinisiasi Indonesia Road Safety Partnership (IRSP).
Program yang berfokus terkait menciptakan budaya keselamatan berkendara tersebut, menekankan pada keperluan pendidikan pada kalangan muda seperti mahasiswa dan taruna di lingkungan Kemenhhub.
Dengan adanya kegitatan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap bisa meningkatkan keselamatan jalan di Indonesia yang menjadi salah satu perhatian besar dari pemerintah.
"Seperti kita tahu tingkat kecelakaan jalan yang terjadi di Indonesia didominasi sepeda motor, dan yang paling banyak dialami anak muda usia 15-29 tahun," kata Budi dalam keterangan resminya, Rabu (22/9/2021).
Lantaran itu, menurut Budi diperlukan upaya pengendalian diri dari anak-anak muda, yang harus diimbangi keterampilan berkendara dan rasa empati yang tinggi terhadap pengguna jalan lain.
Lebih lanjut Budi mengatakan, ada empat sikap yang harus diterapkan untuk menjadi pengemudi yang baik, yakni kewaspadaan, kesadaran, prilaku, dan juga sikap antisipasi.
"Wajah sebuah bangsa juga terlihat dari perilaku para pengguna jalannya. Seperti halnya kita mengenal betapa tertibnya di Eropa, Australia, Korea, Jepang dan negara lainnya, saya pikir kita bisa lakukan itu. Saya berharap negara lain juga mengenal Indonesia sebagai negara yang tertib dan berempati di jalan," ujar Budi.
Presiden IRSP Elly Sinaga mengatakan, kecelakaan lalu lintas di Indonesia menjadi kontributor kematian ketiga terbesar setelah dua penyakit, yakni jantung dan stroke.
"Berdasarkan data Korlantas Polri, dari sekitar 147 ribu kejadian kecelakaan pada tahun 2020, 46 persennya melibatkan kaum milenial (15-39 tahun), dan 80 persen dari kecelakaan terjadi pada motor," kat Elly.
Guna menekan tingkat fatalitas dan kecelakaan motor hingga 50 persen, IRSP meluncurkan program Indonesia Youth Road Safety Warriors, yang sejalan dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2021, yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Program tersebut berlangsung dari 21 September 2021 sampai 1 Desember 2021, dan menjadi bagian dari mata kuliah pilihan dengan bobot dua Satuan Kredit Semester (SKS).
Sementara itu, Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub Risal Wasal menyampaikan, saat ini perlu dilakukan pendidikan mendalam maupun sistem bertransportasi yang mengutamakan keselamatan sekaligus mendorong hadirnya transportasi berkelanjutan.
Untuk menciptakan keselamatan di jalan raya, Risal mengatakan perlu adanya kesepatakan lebih dulu yang menyatakan masalah keselamatan ada di hati, bukan sebatas dipikirkan tapi nomor satu.
"Safety adalah sesuatu yang harus kita laksanakan. Ini juga yang harus diperjuangkan oleh para pejuang-pejuang muda keselamatan untuk membantu Pemerintah mewujudkan road safety with sustainable transportation system. Harapannya angka kecelakaan dan tingkat fatalitas kecelakaan dapat kita turunkan," kata Risal.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/23/074200615/kecelakaan-lalu-lintas-jadi-kontributor-ketiga-kematian-di-indonesia