JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez musim ini berbeda setelah mengalami cedera patah tulang pada lengan kanannya. Dia tampak sering membuntuti pebalap lain untuk meraih waktu terbaik.
Aksi menderek atau towing ini menjadi strategi Marquez belakangan ini. Bahkan, Marquez terlihat juga mengikuti Stefan Bradl saat Q1.
Sebelumnya, Marquez juga pernah dengan jelas mengikuti Maverick Vinales pada MotoGP Italia di Sirkuit Mugello. Namun, Marquez mengakui bahwa itu memang strateginya.
"Tapi, jika ada orang lain, kami akan memilih orang itu. Lalu, saya mengikutinya, itu adalah taktik, karena itu satu-satunya cara saya bisa meningkat," kata Marquez, dikutip dari Crash.net, Minggu (30/5/2021).
Saat balapan pada MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Marquez juga terjatuh saat sedang mengikuti Johann Zarco.
Pada sesi latihan bebas FP3 di MotoGP San Marino yang digelar di Sirkuit Misano, Italia, Marquez pun terjatuh saat mencoba mengikuti Francesco Bagnaia.
Mir mengatakan, insiden terjatuhnya Marquez tersebut seharusnya mengingatkan pebalap Repsol Honda tersebut bahwa dia cukup bagus untuk tidak menggunakan taktik berisiko tersebut.
"Menurut saya, semua pebalap tahu apa yang Marc butuhkan, iya kan? Dia selalu membutuhkan pebalap di depan untuk lebih kuat," ujar Mir, dikutip dari Visordown.com, Minggu (19/9/2021).
"Tapi, ini permainan yang Marc selalu suka untuk dimainkan dan itu saja. Hari ini saya, saya mencoba melakukan tugas saya dan tidak peduli jika ada seseorang di belakang saya. Saya mencoba untuk memberikan 100 persen dan bekerja untuk balapan," kata Mir.
Towing di MotoGP memang menjadi strategi yang cukup dilematik. Meskipun tidak melanggar aturan, tapi towing terkadang bisa merugikan pebalap yang diikuti.
Namun, jika ada seorang pebalap yang dengan sengaja mengurangi laju motornya di trek agar bisa mengikuti pebalap lain maka akan dikenakan sanksi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/20/084200315/kritik-keras-mir-terhadap-marquez-yang-suka-buntuti-pebalap-lain