JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, memberikan dampak bagi beberapa sektor jasa dan usaha. Tidak terkecuali bagi para pabrikan otomotif.
Namun seiring berjalannya waktu, industri otomotif Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari dampak virus corona tersebut.
Salah satunya PT Dharma Polimetal (Dharma Group), perusahaan manufaktur Triputra Group yang memproduksi komponen otomotif, meyakini tahun 2021 akan menjadi momen kebangkitan industri otomotif.
Presiden Direkur Dharma Group Irianto Santoso mengatakan, pihaknya memprediksi penetrasi perusahaan segmen kendaraan roda empat (4W) dapat meningkat.
Hal ini seiring dengan jumlah produksi Dharma Group yang dapat mengangkat penjualan 38.81 persen menjadi senilai Rp 3,08 triliun pada 2021 dari posisi tahun lalu Rp 2,21 triliun.
Menurut Irianto, peningkatan kinerja perusahaan tahun ini akan didukung oleh proyeksi positif perbaikan ekonomi, dan daya beli masyarakat setelah melewati tahun 2020 yang penuh tantangan akibat adanya pandemi Covid-19.
Selain itu, indikator lain yang mendukung optimisme tumbuhnya industri otomotif adalah data penjualan mobil Agustus 2021 sebanyak 83.319 unit, naik 25 persen MoM dan 123 persen YoY.
“Pandemi begitu berdampak buruk bagi kinerja perusahaan di tahun 2020. Namun, seiring dengan berjalannya program vaksinasi secara global, kami memiliki keyakinan bahwa industri otomotif, serta ekonomi global secara umum, akan kembali normal di tahun 2021,” ucap Presiden Direkur Dharma Group Irianto Santoso, Jumat (17/10/2021).
Sebagai informasi, Dharma Group merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang telah dipercaya menjadi mitra pabrikan-pabrikan otomotif di Indonesia seperti Astra Honda Motor, Astra Daihatsu Motor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Honda Prospect Motor,Toyota Astra Motor, dan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.
Pabrikan otomotif lainnya adalah Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, Suzuki Motor Indonesia, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Kawasaki Motor Indonesia, Toyo Denso Indonesia, Denso Indonesia, Chemco Harapan Nusantara, Indonesia Stanley Electric, dan lainnya.
“Dharma Group menargetkan untuk meningkatkan penetrasi di pasar 4W sehingga kontribusi 4W pun kami prediksi naik di 2021 dan tahun-tahun mendatang. Kenaikan ini akan datang dari konsumen serta produk baru yang berkaitan dengan chassis dan body parts,” ucap Irianto.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Deloitte, industri otomotif diprediksi akan mengalami kenaikan di pasar Asia Tenggara.
Temuan ini didasarkan oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan preferensi untuk menggunakan kendaraan pribadi pasca pandemi dan meningkatnya penerimaan atas teknologi, termasuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Perlu diingat bahwa ekosistem EV di Indonesia begitu berkembang dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena didorong oleh berbagai program nasional serta keterlibatan pelaku industri yang begitu beragam.
Irianto menambahkan, pihaknya juga telah merambah pasar ini dengan memproduksi komponen untuk kendaraan listrik. Ia mengaku akan terus berkomitmen untuk menjawab semua tantangan industri dan bekerja keras untuk memenuhi permintaan pasar dengan memanfaatkan teknologi canggih dan pengalaman di dunia otomotif.
“Sebagai bagian dari mata rantai pasokan otomotif terintegrasi di Indonesia, kami akan terus melayani secara optimal. Dengan teknologi dan pengalaman di industri ini, kami percaya bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/17/141200415/perekonomian-berangsur-pulih-industri-otomotif-siap-bangkit-dari-pandemi