Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Salah Kaprah Oli Ditambah Aditif untuk Tingkatkan Perfoma Mesin

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pemilik mobil pasti menginginkan kendaraan yang nyaman dan prima saat digunakan. Hal itu tentunya harus diimbangi dengan melakukan perawatan rutin dan penggantian komponen secara berkala.

Selain itu, ada salah satu cara yang kerap dilakukan pemilik mobil agar dapu pacunya mendapatkan perfoma seperti yang diharapkan, yakni dengan menambah ‘suplemen’ pada pelumas berupa aditif.

Meski aditif memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu oli mesin, menambahkannya ke dalam oli mesin standar ternyata bukanlah hal yang bijak. Sebab, pemakaian aditif yang berlebihan belum tentu mendongkrak kinerja oli mesin tersebut.

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, hal tersebut perlu dibuktikan secara data, karena banyak kasus oli ditambah aditif malah menyebabkan lumpur pada oli mesinnya.

“Akibatnya mesin tidak ada pelumasan, dan menyebabkan beberapa komponen mengalami keausan seperti bearing, piston, crankshaft camshaft dan valve. Kalau penggunaannya diteruskan akan menyebabkan tidak ada lubrikasi maka connecting rod bisa tertahan gerakannya dan bisa patah yang mengakibatkan cylinder blok pecah,” ucap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/10/2021).

Hal senada juga diungkapkan oleh Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi yang mengatakan, bahwa penambahan aditif pada oli tidak selalu memberi efek yang bagus pada mesin.

Sebaliknya, jika penambahan tidak sesuai justru bisa menyebabkan kerusakan pada mesin lantaran pelumas bisa menggumpal.

“Mungkin saat lalu di mana kualitas oli tidak sebagus sekarang hal itu bisa dilakukan, namun penambahan aditif bisa menimbulkan kerak dimesin. Jadi tidak disarankan untuk penambahan aditif mengingat kualitas oli saat ini sudah bagus,” ucap Didi.

Didi menambahkan, tidak semua pelumas cocok untuk ditambah aditif. Saat aditif yang ditambah tidak sesuai maka mesin akan bermasalah.

Gejala awal yang dirasakan adalah suara mesin menjadi kasar. Ini karena kurangnya pelumas yang disebabkan pengumpalan yang terjadi.

“Lama kelamaan akan menyebabkan komponen mesin menjadi aus, jika kondisi lebih parah akan menyebabkan kerusakan pada komponen dan harus turun mesin,” kata dia.

Didi lebih menyarankan pemilik kendaraan menggunakan oli tanpa harus menambah aditif.

Ada tiga jenis oli yang bisa dipilih, yakni oli mineral tanpa tambahan aditif, oli sintetik yang sudah ditambah aditif khusus maupun yang semi sintetik atau campuran.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/15/124200115/salah-kaprah-oli-ditambah-aditif-untuk-tingkatkan-perfoma-mesin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke