JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras beberapa kali mengguyur sebagian besar wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Kondisi ini juga tak jarang membuat genangan air cukup tinggi pada beberapa titik.
Genangan air ini sering kali disepelekan para pengendara sepeda motor dan banyak yang menerobosnya. Padahal, motor pun memiliki batas aman untuk melewati genangan air.
Terlihat pada video yang diunggah oleh akun Instagram @jakarta.keras, pengendara motor sport yang berboncengan dengan santai menerobos genangan air. Ternyata, genangan air tersebut cukup dalam.
Ade Rohman, Asisten Manajer Technical Service PT Daya Dicipta Motora (DAM), main dealer Honda di Jawa Barat mengatakan, saat motor melewati genangan air atau banjir, ada risiko mengalami water hammer.
Water hammer merupakan kondisi di mana air masuk ke dalam ruang bakar. Perlu diketahui, air tersebut tidak dapat berkurang volumenya ketika dikompresikan. Sehingga, setang piston (connecting rod) yang kalah dan menjadi bengkok, akhirnya menyebabkan mesin mogok.
"Perhatikan, jangan sampai genangan air melewati jalur pernapasan mesin," ujar Ade, ketika dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Ade mengatakan, ada tiga hal yang harus dihindari ketika motor terpaksa melewati genangan air yang tinggi, yakni pernapasan mesin, lubang knalpot, dan lubang saringan udara.
"Ketiga lubang tersebut yang harus bebas dari air untuk menghindari risiko mesin mogok. Jika tidak yakin akan ketinggian genangan air, sebaiknya mengambil rute lain yang lebih aman," kata Ade.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/10/194100815/jangan-nekat-terobos-genangan-air-pakai-motor-ketahui-batas-amannya