JAKARTA, KOMPAS.com – Pengguna jalan tol di Indonesia nampaknya masih tidak mengerti pembagian lajur yang ada. Padahal di jalan tol tertulis, kalau lajur kanan khusus untuk mendahului, tapi masih banyak yang diam di sana, bahkan kecepatannya lambat.
Lalu mengapa masih ada saja orang yang tidak memahami etika lajur di jalan tol?
Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, banyak pengemudi yang beralasan kalau lajur kiri penuh dengan truk yang berjalan lambat. Jadi banyak yang memilih untuk tetap di lajur kanan.
“Masalahnya, banyak pengemudi yang kurang teredukasi, mengingat mereka belajar mengemudi bukan dari tempat pelatihan,” ucap Marcell kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021).
Jika jalan tol memiliki tiga sampai empat lajur, tempat paling aman adalah di tengah. Marcell menjelaskan, jika berada di lajur tengah, bisa punya dua escape route jika ada kecelakaan, antara ke kiri atau kanan.
“Kalau kita di kanan kan escape route bila ada masalah di depan kan hanya ke sebelah kiri saja,” kata Marcell.
Selain itu, di lajur kanan juga sering terjadi tabrakan beruntun. Hal ini dikarenakan banyaknya pengemudi yang tidak menjaga jarak aman dan berkecepatan tinggi, sehingga rawan terjadi tabrakan beruntun.
“Tabrakan beruntun memang biasanya di lajur kanan karena kecepatan tinggi ditambah tidak jaga jarak aman. Sehingga tidak punya jarak pengereman dan waktu reaksi yang cukup,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/10/100200315/jangan-salah-pilih-lajur-yang-paling-aman-di-jalan-tol