WONOGIRI, KOMPAS.com - Sebagai tindak lanjut atas seringnya kecelakaan di Wonogiri, Jawa Tengah, bergulir wacana larangan truk melintas di dalam kota.
Dalam keterangan resminya, Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Marwanto mengatakan, kerap terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang seperti truk.
“Memang ada perhatian khusus. (Kecelakaan) yang melibatkan truk juga terjadi di sekitar RSUD belum lama ini,” kata Marwanto dalam diskusi bersama Forum Lalu Lintas Wonogiri, Kamis (2/9/2021), mengenai tindakan pencegahan kecelakaan.
Mengutip catatan Satlantas Polres Wonogiri, belum lama ini terdapat tujuh kecelakaan truk. Tiga kasus di antaranya mengakibatkan korban jiwa.
Terbaru di Jalan Raya Baturetno-Batuwarno, tepatnya di Desa Belikurip, Kecamatan Baturetno, Selasa (31/8/2021).
“Rata-rata (penyebab kecelakaan) karena human error. Misalnya di Baturetno itu karena tidak bisa menjaga jarak,” kata Marwanto lebih lanjut.
Periode Juli-Agustus tercatat total ada 115 kasus kecelakaan. Dampaknya, 126 orang mengalami luka dan 10 orang meninggal dunia. Lantas kerugian materiil total ditaksir mencapai Rp 52,6 juta.
Salah satu solusi yang masih jadi perhatian dalam Forum Lalu Lintas Wonogiri tersebut adalah wacana pengalihan jalur lalu lintas truk ke Jalan Lingkar Kota (JLK). Dengan kata lain, truk akan dilarang melewati jalan dalam kota jika memang bukan menjadi tujuannya.
Meski begitu, saat ini kondisi JLK di Wonogiri masih belum bisa difungsikan secara penuh. Sebab jalur tersebut belum dilengkapi dengan lampu penerangan jalan umum. Tentu hal ini akan membahayakan bagi para pengguna jalan di malam hari.
“Ke depan, truk tidak boleh lewat kawasan perkotaan atau jalan protokol di Wonogiri Kota. Dialihkan ke sana (JLK). Intinya dalam forum kami bahas pencegahan kecelakaan dan evaluasi. Cari win-win solution-nya,” ujar Marwanto.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/04/084200215/wacana-larangan-truk-melintas-di-wonogiri-bergulir