JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi berkembang transmisi mobil dibuat otomatis untuk kemudahan. Sehingga tuas pedal di kaki ikut berkurang hanya dua yakni untuk gas dan rem.
Meski tergolong lebih mudah bukan berarti bisa sembarangan. Diutamakan untuk mengerem menggunakan kaki kanan. Sebab jika pakai kaki kiri dapat membahayakan pengemudi.
Samsudin, Aftersales Support - Astra Peugeot, mengatakan, melakukan pengereman dengan menggunakan kaki kiri dapat menimbulkan missed feeling.
"Selain itu, pengemudi juga dapat secara tidak sengaja menginjak pedal rem dan gas di
saat yang bersamaan. Hal ini dapat mempersingkat usia komponen seperti clutch pada transmisi otomatis," kata Samsudin dalam rilis resmi, Selasa (31/8/2021).
Pasalnya kata dia, pada posisi tersebut kopling dalam kondisi bekerja atau berputar, tetapi daya geraknya ditahan oleh tekanan rem.
Pengemudi yang sudah terbiasa menggunakan mobil transmisi manual, maka kaki kirinya sudah terbiasa menginjak tuas pedal kopling sangat dalam.
Namun bila dilakukan hal serupa terhadap pedal rem saat menggunakan mobil matik, dikhawatirkan mobil akan berhenti secara mendadak.
"Jelas hal ini dapat membahayakan diri sendiri juga orang lain," katanya.
Menurut Samsudin, kadar feeling atau perasaan yang ditimbulkan antara kaki kanan dan kiri saat melakukan pengereman dengan mobil matik sangat berbeda.
Apalagi saat mengoperasikan mobil manual, kaki kanan lebih aktif buat tekan pedal rem.
"Sehingga sebaiknya untuk selalu menggunakan kaki kanan untuk mengoperasikan pedal gas dan pedal rem secara bergantian," kata Samsudin.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/31/184100615/alasan-ngerem-mobil-matik-jangan-pakai-kaki-kiri