JAKARTA, KOMPAS.com - Mendukung ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia dalam hal infrastruktur, EVCuzz sebagi perusahaan swasta lokal, hadir untuk menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia.
Sebagai provider dan operator EV Charging Station, perusahaan swasta perseroan PT Exelly Elektrik Indonesia ini, mengkalim telah mengandeng mitra lokal serta menggunakan produk dalam negeri.
Abdul Rachman Elly, Chief Executive Officer EVCuzz mengatakan, pihaknya siap menyiapkan fasilitas charging kendaraan listrik komersial atau SPKLU secara berkesinambungan mulai 2021 di berbagai tempat.
"Kami sudah memasang dua mesin berkapasitas 7kW di Suvarna Golf Halim Jakarta dan penggunaannya bisa dilakukan melalui aplikasi yang di download. Untuk tahun ini targetnya 70 titik lokasi," ujar Rachman dalam seremoni peluncuran secara virtual, Selasa (31/8/2021).
Menurut Rachman, sisa dari unit SPKLU yang belum terpasang akan dilakukan mulai September di beberapa lokasi. Mulai dari hotel, resort, rumah sakit, cafe, ballroom, convention center, apartemen, perkantoran dan lainnya termasuk perumahan.
SPKLU tersebut nantinya akan menggunakan AC Charging, baik yang berkapasitas AC 7kW dan AC22kW. Selain itu, EVCuzz juga menjalin kerja sama dengan mitra penyediaan fasilitas charging station dengan memasang mesin kapasitas besar untuk rapid dan ultra charging.
"Target pertama kami ini Jawa-Bali, untuk tahun ini yang sisa unit SPKLU itu untuk Pulau Jawa karena memang melihat dari penggunanya yang cukup banyak," ucap Rachman.
Lebih lanjut Rachman mengatakan, untuk di 2022 dan tahun-tahun berikutnya, EVCuzz menargetkan perkembangan populasi SPKLU garapannya bisa mengisi 100 titik lokasi hingga 2025.
Perusahaan yang sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu juga sudah menyusun rencana aksi lainnya, yakni merambah ke EVC mesin kapasitas besar, seperti DC40kW, 50kW, 80kW, dan 350 kW pada 2026 hingga 2030.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan, kehadiran EVCuzz sangat membantu usaha pemerintah dalam hal target penyediaan SPKLU.
"Pemerintah Indonesia di dalam grand strategi energi nasional menargetkan pembangunan SPKLU sebenyak 572 unit pada tahun ini, dan mencapai 1.859 unit sampai 2030. Keberadaan EVCuzz ini tentu sangat membantu target kami, terutama di masa pandemi saat ini," kata Ida.
Dalam rangka mempercepat, pemerintah juga sudah memberikan insentif, salah satunya tarif curah sebesar Rp 714 per kWh untuk badan usaha SPKLU.
Ida mengatakan, dengan adanya pemberian kemudahan tersebut, pengusaha SPKLU bisa menjualnya dengan tarif maksimal sebesar Rp 2.467 per kWh.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/31/143200015/dukung-ekosistem-kblbb-di-indonesia-evcuzz-siap-perbanyak-spklu