Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pahami Risiko dan Bahaya Modifikasi Tali Pengikat Helm

JAKARTA, KOMPAS.com - Helm sepeda motor dilengkapi dengan tali pengikat agar tidak mudah terlepas dari kepala saat kecelakaan. Tali pengikat tersebut ada bermacam-macam jenisnya.

Jenis pengikat yang paling aman adalah model Double D Ring. Jenis pengikat ini yang digunakan atau menjadi standar pada helm pebalap yang digunakan di MotoGP.

Sedangkan helm yang banyak dipasarkan dan digunakan para pengendara motor rata-rata menggunakan model quick release. Sebab, dinilai lebih praktis dalam penggunaan sehari-hari dan relatif masih aman, mengingat fungsinya pada kendaraan operasional.

Namun, ada juga pemilik helm yang melakukan modifikasi dengan mengganti model quick release tersebut dengan Double D Ring. Alasannya, agar lebih aman atau mengikuti helm pebalap.

Sayangnya, tak banyak yang memahami bahwa memodifikasi helm sangat tidak disarankan. Khususnya, dalam mengganti tali helm. Banyak pemilik helm tidak memahami proses uji dan desain helm tersebut.

“Mungkin karena bosan, mereka mengganti tali model sesuai dengan keinginan mereka, dari yang bertipe quick release ke double d ring,” ujar Agus Hermawan, pemilik toko helm Juragan Helm, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Agus, modifikasi pada helm dilarang. Sebab, penggunanya tidak tahu bagaimana kualitas pengerjaan dan bahan yang digunakan pada tali pengikat tersebut.

“Bahan dari pabrikan memiliki kualitas yang telah lulus uji. Misal putus, itu bisa terjadi pada talinya atau rivetnya. Itu sudah diperhitungkan,” kata Agus.

Selain itu, jika pemilik helm memaksa untuk memodifikasi dan terjadi kecelakaan, produsen helm tidak bisa dimintai pertanggung jawaban. Sebab, pengerjaan penggantian tali helm bukan atas rekomendasi pabrik.

“Para pemilik helm ini merasa santai saja mengganti tali helm, kesannya mudah diganti. Padahal jauh dari itu, fungsinya sangat krusial untuk keamanan,” ucap Agus.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/27/112200115/pahami-risiko-dan-bahaya-modifikasi-tali-pengikat-helm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke