JAKARTA, KOMPAS.com - Produk yang dijual di suatu negara bisa berbeda di lokasi lain. Alasannya karena berbagai faktor, seperti permintaan dan karakteristik masyarakat setempat.
Salah satu contohnya ialah motor sport naked kelas 150cc Honda di Asia. Di Indonesia, Honda punya CB150R Streetfire tapi tidak memasarkan Honda CB150R ExMotion dan CB190TR.
Pada 2017, Presiden Direktur Astra Honda Motor (AHM) saat itu Toshiyuki Inuma mengatakan, keinginan konsumen Indonesia berbeda dari Thailand.
Ada sebagian konsumen yang mau membeli ExMotion, tetapi tidak mainstream.
“Saya pikir maunya konsumen Indonesia sedikit berbeda. Saya tahu apa yang diinginkan orang Thailand dan Indonesia itu berbeda. Orang Thailand mau sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda. Sedangkan Indonesia menginginkan produk yang lebih baik,” kata Inuma kala itu.
Honda CB150R ExMotion meluncur di Thailand pada September 2017. Walau masuk di kelas yang sama, motor tersebut jauh berbeda dari CB150R Streefire yang ada di Indonesia.
Dimulai dari paling fundamental, rangka, keduanya juga berbeda. CB150R ExMotion menggunakan rangka Inner Pivot Type Diamond, sedangkan CB150R Streetfire memakai Diamond (Truss).
CB150R ExMotion menggunakan mesin PGM-FI DOHC 4 katup 1-silinder 149cc dengan pendingin cairan. Mesin itu sudah EURO VI dengan rasio kompresi 11,3:1.
CB150R ExMotion menggunakan mesin 1-silinder 150cc DOHC yang sama seperti Honda CB150R Streefire yang ada di Indonesia.
Dimensi CB150R ExMotion yaitu panjang 1.973 mm, lebar 822 mm, dan tinggi 1.053 mm. Kelihatannya bodi ringkas, namun sebenarnya jarak whellbase nyaris mirip dengan CB150R Streefire yaitu 1.296 mm.
Desain CB150R ExMotion punya titik gravitasi dekat dengan biker, jadi manuver bisa dikendalikan cepat. Terdapat jok buat tandem, namun posisi boncenger tidak nyaman.
Bobot 123 kg, suspensi depan upside-down fork 41 mm dan belakang monoshock. Adapun pengereman mengandalkan cakram 296 mm dengan empat piston untuk bagian depan dan cakram 220 mm di belakang.
Adapun Honda CB190TR meluncur Juli 2021. Motor bergaya neo retro tersebut lahir di China sebagai salah satu pasar roda dua terbesar saat ini.
Tampilan CB190TR disebut masih terinsiprasi dari keluarga Neo Sports Café. Skema desainnya sejurus dengan yang dianut oleh CB650R, dan CB1000R, serta CB300R.
Lampu depan CB190TR LED berbentuk bundar menguatkan kesan klasik. Suspensi depannya upside down. Pelek depan belakang model palang dengan aksen lis merah.
Tangkinya sedikit mengingatkan skema desain CB150R Exmotion. Bagian shrouds mempertegas bentuk tangki. Sedikit ke belakang jok model tandem warna cokelat menjadi daya tarik.
Suspensi belakang monoshock dapat disesuaikan preload-nya. Rem depan belakang cakram dilengkapi dengan ABS single channel. Mesin pakai pelindung atau undercowl berwarna kontras.
Mengutip Rideapart, mesin Honda CB190TR mengusung jantung 184,4 cc berpendingin udara yang mampu menghasilkan 16 tk dan torsi 16 Nm.
Sebagai pemanis, Honda membubuhkan angka #93 yang mana merupakan nomor motor Marc Marquez. Sehingga terlihat seperti penghormatan kepada Marc tapi dengan cara halus.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/27/094200615/ada-dua-naked-sport-honda-yang-tak-dijual-di-indonesia