Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Muncul Powerbank Mobil Listrik, Bisa Tambah Jangkauan hingga 15 Km

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang masih terbatas, mendorong sejumlah orang berinovasi agar adopsi electric vehicle (EV) semakin masif di tengah-tengah masyarakat.

Seperti yang dilakukan ilmuan asal Malaysia, Datuk Abdul Ghaffar Ramli. Ia merancang semacam powerbank untuk mengisi baterai mobil listrik yang kehabisan daya di jalan, sementara lokasi SPKLU masih cukup jauh.

Bisa dibilang, Ghaffar merepresentasikan konsumen mobil listrik di pedesaan yang mengandalkan isi ulang dengan listrik rumah.

Dengan penyebaran SPKLU yang masih sedikit, membawa powerbank di bagasi mobil tentu jadi solusi praktis bagi pemilik mobil listrik.

Dilansir dari Paultan (22/8/2021), Ghaffar sebetulnya merupakan peneliti dari Pusat Penelitian Atom Tun Ismail (PUSPATI) yang bergabung sejak 1979.

Pada 1984, ia diangkat menjadi kepala program teknologi nuklir. Ghaffar kemudian menjabat sebagai direktur di pusat iptek pertahanan, lantas menjadi direktur jenderal lembaga penelitian iptek pertahanan (STRIDE) pada 2002, hingga pensiun pada tahun 2013.

Prototipe EV powerbank atau yang disebut jeriken buat mobil listrik ini mulai ditampilkan secara virtual kepada komunitas penggemar EV di Malaysia belum lama ini. Unit powerbank ini berbentuk kotak kira-kira sebesar koper ukuran kabin pesawat.

Dalam kotak tersebut, ditempatkan serangkaian sel baterai 32650 LFP (lithium-iron-phosphate), dan pengisi daya eksternal 500 W untuk mengisi ulang EV powerbank hingga kapasitas penuh (2,4 kWh) dalam waktu sekitar empat hingga lima jam.

Adapun, konektivitas ke kendaraan listrik menggunakan protokol CEE 16, yang kemudian terhubung ke EVSE portabel dan konektor Tipe 1 atau Tipe 2, tergantung pada kebutuhan kendaraan.

Dicoba pada Renault Zoe EV milik Ghaffar yang menggunakan konektor Tipe 2, yang memiliki tingkat konsumsi sebesar 140 watt per km. Daya 2 kWh pada powerbank tersebut mampu memberikan jangkauan tambahan sekitar 14 hingga 15 km.

Memang angka 14 sampai 15 km terbilang kecil, tapi hal ini sangat bermanfaat ketika Anda sudah kehabisan daya dan tengah mencari SPKLU terdekat.

Ke depan, Ghaffar sedang mengerjakan paket tambahan keduanya yang akan menggunakan 16 baterai sel prismatik, sebagai pengganti 128 sel baterai 32650 silinder dari unit saat ini, yang berbobot 35,4 kg.

Paket baterai kedua tidak akan memiliki inverter sendiri, melainkan berpasangan dengan unit baterai yang ada.

Ghaffar memutuskan untuk membatasi kapasitas paket baterai kedua menjadi 2,5 kWh demi penghematan berat hingga 28 kg, alih-alih target kapasitas 4 atau 5 kWh sebelumnya yang akan berbobot 37 kg.

Ini secara teoritis akan memberikan 4,9 kWh dalam total kapasitas baterai, dan pada dasarnya bisa menambah daya jangkauan dari 14 hingga 15 km menjadi sekitar 30 km.

Bicara soal biaya, pengembangan prototipe powerbank ini menghabiskan 3.500 ringgit atau sekitar Rp 11,8 juta.

"Saya tidak bermaksud untuk mengkomersialkannya, meskipun saya telah berbicara dengan beberapa perusahaan untuk melihat apakah mereka tertarik," kata Ghaffar, dikutip dari Paultan.

Di samping itu, sebetulnya ia juga mempertimbangkan untuk menyewakan paket atau menawarkannya kepada sejumlah perusahaan.

Pasalnya, dengan adanya EV powerbank ini bakal menekan ongkos biaya darurat yang digunakan untuk towing kendaraan saat mobil listrik mogok.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/22/134100115/muncul-powerbank-mobil-listrik-bisa-tambah-jangkauan-hingga-15-km

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke