Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara DFSK Rayu Pengusaha Pariwisata Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 di Indonesia masih berlangsung hingga saat ini. Salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi ini adalah pariwisata, di mana tidak boleh ada kerumunan dan adanya syarat perjalanan.

Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk kembali menggenjot sektor pariwisata. Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk bisa kembali mengakselerasi sektor usaha lebih baik lagi, mulai dari membuka area-area wisata baru, meningkatkan sarana dan infrastruktur, hingga menawarkan berbagai kemudahan lainnya agar para wisatawan kembali datang berkunjung.

Para pengelola lokasi usaha, penyedia jasa pemandu wisata, dan penyedia transportasi juga bisa meningkatkan pelayanannya menjadi lebih baik. Kemudian menyediakan ekosistem bisnis yang lebih ramah lingkungan, serta melakukan efisiensi biaya-biaya operasional yang memungkinkan.

DFSK mengklaim memiliki solusi untuk para penyedia transportasi agar mengurangi biaya operasional ditmbah turut menyediakan ekosistem yang ramah lingkungan. Solusi tersebut dengan menggunakan DFSK Gelora E yang saat ini menjadi satu-satunya kendaraan komersial ringan listrik di Indonesia.

Achmad Rofiqi, PR & Media DFSK Indonesia mengatakan, DFSK Gelora E memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak ada di kendaraan-kendaraan komersial konvensional lainnya.

“Kendaraan komersial ringan listrik yang kami tawarkan ini menawarkan efisiensi energi yang tinggi, memiliki biaya operasional yang rendah, hingga ramah lingkungan sehingga sangat cocok untuk menunjang sektor pariwisata sehari-hari. Terlebih DFSK sengaja menghadirkan DFSK Gelora E untuk mendukung berbagai sektor usaha mulai dari logistik, katering, transportasi, hingga pariwisata," kata pria yang akrab disapa Fiqi dalamm siaran resmi yang Kompas.com terima, Kamis (19/8/2021).

DFSK Gelora E tersedia dalam model Minibus yang cocok untuk digunakan sebagai sarana transportasi wisatawan dengan dukungan kabin yang lega dan nyaman. Tersedia juga model blind van yang bisa digunakan sebagai angkutan barang atau logistik dengan panjang ruang bagasi hingga 2,63m dan mampu menampung banyak barang bawaan.

Selain itu, DFSK Gelora E yang menggunakan motor listrik membuat suasana kabin lebih senyap, dan tidak meninggalkan bau kurang sedap akibat pembakaran bahan bakar minyak (BBM). DFSK juga mengklaim Gelora E punya biaya operasional yang terbilang rendah.

“Baik model minibus dan blind van, hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 200 per kilometer, dan angka yang ditawarkan ini lebih rendah 1/3 dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional, sampai memberikan lebih banyak keuntungan dari segi biaya operasional,” ucap Fiqi.

DFSK juga mengklaim Gelora E memiliki jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer berdasarkan NEDC (New European Driving Cycle). Pengisian daya baterai juga mudah berkat sistem pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan rata-rata 220V 16A, atau fitur fast charging di mana kapasitas 20 persen – 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit.

“Keunggulan lain yang dimiliki oleh DFSK Gelora E adalah bebas emisi gas buang sehingga sangat ramah lingkungan. Hal ini sangat bagus, terutama untuk mendukung pariwisata berbasis alam, sehingga bisa menjaga keasrian lingkungan dan kenyamanan para wisatawan selama di lokasi wisata. Semua ini hanya bisa didapatkan melalui penggunaan DFSK Gelora E yang siap menjadi sahabat bisnis Anda,” ucapnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/20/120200215/cara-dfsk-rayu-pengusaha-pariwisata-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke