JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi kriminalitas bisa terjai kapan saja dan di mana saja, termasuk saat berkendara.
Aksi jambret kerap menghiasi pemberitaan dan yang menjadi korban adalah pengendara motor yang tidak awas dengan barang bawaannya. Apalagi, saat malam hari dalam kondisi jalan yang sepi imbas PPKM level 2-4.
Rudy Novianto, Defensive Driving Trainer Sentul Driving Center mengungkapkan, potensi menjadi korban kriminal bisa terjadi jika pengendara tidak menyadari dirinya berlaku sembrono dengan barang bawaan. Tas selempang misalnya.
“Tas terlihat ringkih, bergelayutan dan mudah bagi pelaku kriminal beraksi dengan menariknya lalu kabur. Itu sebenarnya dimulai dari perilaku pengendara sendiri, memberi kesempatan pada pelaku kejahatan,” ucap Rudi beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.
Untuk meminimalisir menjadi korban kejahatan, Rudy menyarankan untuk memanfaatkan bagasi sepeda motor.
Saat ini bagasi sepeda motor di bawah jok berukuran besar, ini dapat digunakan menyimpan tas atau barang bawaan yang kemungkinan berpotensi mengundang pelaku kriminal.
Alternatif lainnya bila bagasi tidak mencukupi adalah memasukkan tas ke dalam jaket. Ini bisa digunakan untuk tes selempang berukuran kecil. Selain menyembunyikan tas juga meminimalisir gerak tas agar tidak bergeser.
Tas yang berukuran kecil, bila memungkinkan bisa dilipat dan disimpan di dalam jaket sehingga rapat dengan badan. Jenis tas kecil yang dikaitkan di badan motor perlu diperhatikan juga karena tidak terlindungi dan terpampang jelas sehingga berisiko diambil orang.
“Jangan lupa tas ditempatkan di posisi depan. Jangan di belakang atau samping untuk mengurangi risiko jambret,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/12/114200915/cara-mengurangi-risiko-jadi-target-kejahatan-buat-pengendara-motor