JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan pada umumnya memiliki ban serep, baik model mobil penumpang, maupun kendaraan niaga seperti truk. Ban serep ini tentu digunakan saat ban utama mengalami bocor, sehingga kendaraan bisa kembali berjalan.
Pada mobil penumpang, ban serep biasanya terdiri dari dua model, space safer yang punya ukuran lebih kecil dari standar. Kemudian, satu lagi dengan ukuran yang sama yang digunakan.
Untuk truk, biasanya ukuran ban serep dengan ban yang digunakan sama.
Ban serep truk, biasanya memakai ban yang sudah divulkanisir atau ban original yang telapaknya sudah sangat tipis. Pasalnya, fungsi ban serep yang sebenarnya hanya untuk melanjutkan perjalanan truk dari tempat kejadian ke pool atau garasi terdekat.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan, fungsi ban serep hanya sebagai pemain pengganti saja, jadi setelah ban yang bocor diperbaiki, ban serep akan kembali dilepas.
“Jadi ban yang aslinya, yang sudah diperbaiki atau diganti baru akan kembali terpasang. Sedangkan ban serep, akan kembali menjadi ban cadangan,” kata Bambang kepada Kompas.com, Senin (9/8/2021).
Kondisi ban serep yang kurang bagus ini sebenarnya juga terkait dengan maraknya aksi pencurian ban serep. Jika kondisi ban serep masih bagus, akan sangat menarik perhatian pencuri.
“Karena harga jual ban original (belum divulkanisir) walau sudah pernah terpakai namun masih tebal telapaknya, tentu akan lebih mahal dari ban vulkanisir,” ucap Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/11/112200715/cara-buat-ban-serep-truk-terhindar-dari-pencurian