JAKARTA, KOMPAS.com – Bus dan truk yang melakukan aksi oleng memang masih terjadi di Indonesia. Terkadang pengemudi merasa keren ketika bisa membuat bodi bus atau truk seolah-olah bergoyang.
Bahkan banyak juga yang merekam aksi oleng yang nantinya diedit dan diunggah ke media sosial. Dengan adanya perekam tadi, aksi oleng semakin viral dan banyak yang mengikuti aksi tersebut, berharap bisa terkenal.
Padahal ketika melakukan aksi oleng, selain rawan terguling, bisa juga merusak beberapa komponen yang ada di truk atau bus, terutama bagian kaki-kaki. Lalu mengapa bisa komponen tadi jadi rusak?
Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia Prasetyo Adi mengatakan, aksi oleng lama-lama pasti merusak bagian kaki-kaki. Hal ini disebabkan berat kendaraan yang terus bergeser.
“Titik berat kendaraan yang terus bergeser otomatis beban yang diterima kaki-kaki bertambah atau berkurang. Jadi lama-lama pasti akan berpengaruh pada komponennya,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
Prasetyo menjabarkan, komponen yang bisa rusak misalnya seperti shock absorber, sasis, bearing, dan lainnya. Karena sering dibuat tidak stabil, beban yang diterima dari kaki-kaki jadi tidak merata, sehingga bisa cepat rusak.
“Biasanya memang begitu, efek ini memang tidak terasa secara langsung, namun bertahap,” kata Prasetyo.
Tentu saja hal ini bisa membuat perusahaan rugi. Mengingat truk dan bus adalah kendaraan niaga yang bertugas untuk menjadi alat produksi. Jika mengalami kerusakan lebih cepat, kendaraan jadi tidak bisa digunakan untuk bekerja.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/04/112200715/efek-bus-dan-truk-oleng-bisa-rusak-kaki-kaki