Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Stigma Arogansi Pengendara Motor Gede

Apalagi baru-baru ini terjadi kecelakaan yang melibatkan pengemudi moge dan pengendara lain di jalan.

Akibat kejadian tersebut, stigma negatif terhadap pengendara moge tentu makin menghantui pengguna motor besar lainnya.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, memang hampir rata-rata pengendara moge memacu motornya dengan kecepatan tinggi terutama jika saat berjalan sendirian.

“Ini disebabkan karena cc motor tersebut cukup besar dan bobotnya juga berat, sehingga jika berjalan pelan-pelan agak sulit untuk melakukan manuver,” ucap Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/8/2021).

Agus melanjutkan, adrenalin ketika menggunakan moge juga berbeda dengan mengendarai cc kecil. Pengendara akan lebih puas jika menarik gas dan berjalan lebih cepat dibandingkan motor lainnya.

“Padahal jika semua pengendara paham dan patuh terhadap peraturan lalu lintas jelas sekali dalam Undang-undang Lalu lintas dan Angkutan Jalan (UULAJ) maksimal kecepatan kendaraan di dalam kota adalah 60 km per jam,” kata dia.

Namun, sayangnya masyarakat kita kurang peduli dengan UULAJ tersebut, sehingga sering terjadi kecelakaan akibat kelalaian pengendara.

Menurut Agus, dalam mengendarai moge sebaiknya kuasai dulu kendaraannya karena biasanya beban moge lebih berat dibandingkan dengan motor cc kecil.

“Lalu selalu fokus dan konsentrasi dalam berkendara agar dapat segera mengantisipasi dan mengambil keputusan yg tepat saat terjadi adanya potensi bahaya di depan,” ucap Agus.

Selain itu, pengendara juga harus menjaga kecepatan dan kuasai emosi saat berkendara, karena biasanya pengendara moge cenderung akan melaju kecepatannya lebih tinggi.

“Sabar dan pahami tujuan berkendara bukan soal kecepatan tapi selamat sampai ke tujuan,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/02/150100115/stigma-arogansi-pengendara-motor-gede

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke