JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi langkah Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution yang menginvestasikan dana senilai 1,1 miliar dolar AS untuk membangun pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat.
Pasalnya, melalui pabrik yang akan beroperasi pada semester pertama 2024 tersebut harga kendaraan listrik bisa turun secara signifikan dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Mengingat, baterai merupakan komponen utama pada kendaraan berteknologi listrik yang berkontribusi sekitar 25-40 persen dari penentuan harga jualnya.
"Kita sangat apresiasi terhadap investasi mereka untuk membangun pabrik baterai karena akan membantu ekosistem elektrifikasi dan mendorong agar produsen kendaraan mengarah pada produksi kendaraan listrik (EV)," katanya, Sabtu (31/7/2021).
"Dengan dibangun pabrik sel baterai di Indonesia, kita bisa mendapat bahan baku dalam negeri sendiri. Saya kira, ini bisa mengurangi komponen cost 30 persen sampai 40 persen," lanjut Agus.
Hanya saja ia belum bisa memperkirakan penurunan harga mobil dan sepeda motor listrik nantinya. Karena, dalam menentukan harga jual ke pasar terdapat berbagai elemen yang harus dihitung.
"Pastinya harga dari EV bisa sangat kompetitif. Kita berharap, produk EV dari Hyundai tidak hanya melayani pasar domestik tetapi juga pasar luar negeri," ucap dia.
Sebagai informasi, kendaraan listrik menggunakan baterai lithium ion dengan bahan aktif katoda diantaranya unsur lithium, nikel, kobalt, mangan dan alumunium.
Katoda sendiri, memberikan kontribusi paling tinggi terhadap harga sel baterai lithium yakni sekitar 34 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/01/130100715/pabrik-baterai-ada-di-indonesia-harga-kendaraan-listrik-bisa-turun