JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pengguna jalan raya di Indonesia bisa dibilang sangat beragam. Misalnya ada yang sabar dan mengalah, namun tidak sedikit yang baperan atau tidak mau mengalah, cenderung ingin ribut atau konflik.
Sering sekali terlihat di jalanan yang macet, mobil seperti angkot sampai kendaraan pribadi ada saja yang menyerobot. Lalu, ada juga yang tidak mau mengalah atau memberi jalan.
Yang paling berbahaya adalah orang yang tidak bisa mengontrol emosinya. Orang seperti ini sebaiknya dihindari karena bisa berujung ribut atau adu fisik di tengah jalanan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, di Indonesia, membangun mental berkendara yang aman dan selamat sangat sulit dilakukan. Kebanyakan orang berpikir untuk jadi yang paling cepat, bukan selamat.
“Membangun kesadaran dan kesiapan mental dalam berkendara sangat sulit dilakukan. Butuh proses dan komitmen untuk berubah,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Pengguna jalan raya harus memiliki sifat kebersamaan, berbagi, mengalah, dan sopan. Jangan berpikiran ingin cepat saja, ingat di jalan raya banyak pengguna jalan lainnya, jangan egois ingin didahulukan.
“Masyarakat harus paham atas penggunaan jalan umum, yaitu digunakan hanya untuk mengemudi dan menghilangkan risiko incident sampai accident,” kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/30/165100015/ingat-selamat-di-jalan-jangan-baperan