Ada teknik tersediri yang bisa dilakukan ketika ingin menutup kap mesin. Sebab, jika salah-salah dapat membuat struktur kap mesin rusak.
Selama ini ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menutup kap mesin mobil. Pertama, membanting hingga mengunci sendiri.
Kemudian yang kedua menekan kap mesin agar bisa langsung mengait dengan sistem kuncinya.
Lantas, cara mana yang paling benar dan minim risiko?
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, pada buku pedoman kepemilikan kendaraan cara menutup kap mesin yang baik dan benar sebetulnya sudah dicantumkan.
“Rekomendasi pabrikan adalah dengan dijatuhkan dari jarak sekitar 20 sampai 30cm, tidak perlu sampai dibanting,” ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/8/2021).
Sebab, kap mesin umumnya memiliki bobot yang berat, sehingga tanpa perlu gaya dorong sesuai gravitasi akan menekan pengaitnya hingga terkunci.
Selain itu, menurut Bambang, menekan atau membanting kap mesin secara berulang-ulang bisa menyebabkan permukaan kap bergelombang atau malah penyok dan bengkok.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi. Ia mengatakan, idealnya kap mesin dilepas sekitar jarak 20 samapi 30 cm, namun tergantung dari berat atau ringannya kap mesinnya.
“Kalau ditekan ada potensi penyok atau malah berpotensi kerusakan pada mekanisme lock dan kap mesin itu sendiri. Namun kembali kepada besarnya tekanan, berat atau ringan kap mesin dan konstruksinya,” kata Didi.
Jangan lupa, saat ingin menutup kap mesin pastikan tidak ada orang di sekitar atau tangan yang masih menyentuh bagian depan mobil. Hal ini sebagai tindak pencegahan agar tidak ada jari yang terjepit.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/29/144100715/mana-cara-tutup-kap-mesin-yang-benar-dibanting-atau-ditekan-