JAKARTA, KOMPAS.com – Bus Rapid Transit (BRT) merupakan salah satu kendaraan umum yang ada di perkotaan. Misalnya Jakarta punya TransJakarta, Surabaya punya Suroboyo Bus, dan masih banyak lagi.
Bus ini memiliki pintu dengan ukuran besar dan biasanya dioperasikan secara otomatis. Namun bagaimana jika bus mengalami kondisi darurat?
Misalnya seperti bus TransJakarta yang beberapa waktu lalu sempat alami masalah di tengah rel kereta.
Export Manager karoseri Laksana Werry Yulianto mengatakan, untuk beberapa BRT, ada yang memiliki spesifikasi untuk dibuatkan satu tombol yang bisa membuka seluruh pintu.
“Jadi tergantung dari spesifikasi yang diminta. Misalnya ada keharusan tombol tersebut dipasang di armada TransJakarta dan Suroboyo Bus,” ucap Werry kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021).
Werry menjelaskan, tombol darurat tersebut ditambahkan oleh karoseri. Jadi fungsinya untuk membuka jalur angin untuk pintu tersebut. Tombol ini bisa digunakan dalam kondisi mesin mati maupun menyala.
“Jadi fungsinya membuka jalur angin sehingga bisa dibuka secara manual, baik didorong atau ditarik,” kata Werry.
Selain bus TransJakarta dan Suroboyo Bus, pada pintu otomatis juga disematkan emergency valve yang fungsinya sama, yaitu membuka pintu secara manual dalam kondisi darurat. Posisi tombolnya biasanya ada di bagian atas pintu.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/27/150100415/mengenal-fitur-panic-button-yang-ada-di-bus-transjakarta