JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah lonjakan kasus Covid-19, hand sanitizer menjadi salah satu perangkat wajib yang kerap dibawa kemana pun saat berpergian guna mencegah penularan virus tersebut.
Hal ini lantaran hand sanitizer memiliki bahan dasar alkohol yang diklaim bisa membunuh kuman dan bakteri. Selain itu, hand sanitizer juga sangat praktis dan dianjurkan bila masyarakat tidak bisa mencuci tangan dengan air mengalir.
Kendati demikian, ketika membawa hand sanitizer saat berpergian sebaiknya berhati-hati, jangan sampai meninggalkannya di dalam mobil.
Pasalnya, menurut Otoritas Kesehatan Singapura (HSA), perilaku itu bisa berisiko menyebabkan kebakaran. Dalam keterangan tertulisnya, dijelaskan bahwa hand sanitizer secara umum memiliki sifat yang mudah terbakar, terlebih jika kandungan alkoholnya tinggi yakni di atas 70 persen.
Ketika hand sanitizer terpapar matahari secara langsung dengan panas tertentu, akan membuat adanya penguapan dan risiko meledak (keluarnya percikan api). Sementara interior mobil, tak sedikit terdapat bahan yang mudah terbakar seperti jok.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian Yenny Meiliana mengatakan, hal ini harus diuji kembali secara komperhensif apakah ada penyebab lainnya yang membuat mobil terbakar atau tidak.
“Umumnya hand sanitizer memiliki kandungan alkohol sebesar 70 persen, itu masih aman untuk suhu di bawah 50 derajat, apalagi dalam keadaan tertutup. Kecuali suhunya benar-benar panas, itu bisa menguap. Jadi perlu dikaji ulang apakah mungkin komponen yang ada di dalam kendaraan bisa menjadi pemicu hand sanitizer tersebut bisa terbakar,” ucap Yenny saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Hal serupa juga diungkap oleh Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna yang mengatakan, bahwa hand sanitizer bisa saja terbakar dengan sendirinya jika kondisi suhu sangat panas (ekstrem).
“Logikanya mobil dijemur seharian saja dengan kondisi bahan bakar yang terisi penuh masih aman. Jadi secara garis besar potensi terbakar itu mungkin ada, tapi akan ada banyak faktor yang memengaruhi, seperti panas yang ekstrem dan lain sebagainya,” kata Suparna.
Suparna menambahkan, jika memang terpaksa parkir di tempat panas sebaiknya biasakan kaca mobil dibuka sedikit agar ada sirkulasi udara.
“Kalau parkirnya lama dan minim pengawasan, barang-barang yang potensial terbakar itu sebaiknya jangan ditinggal di dalam kabin,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/20/064100815/benarkah-simpan-hand-sanitizer-di-kabin-bisa-bikin-mobil-terbakar-