Plus Minus Bus dengan Model Double Glass

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu jenis kendaraan komersial, bus jadi moda transportasi yang umum ditemui di tengah masyarakat Indonesia.

Seiring perkembangan zaman, model bodi bus terus berkembang semakin modern. Contohnya seperti model bodi double glass yang semakin banyak diminati berbagai Perusahaan Otobus (PO).

Model bus double glass atau kaca ganda memiliki dua kaca pada bagian depan bus yang dipisahkan oleh pilar horizontal atau kerap disebut sebagai bando bus.

Terlihat kontras dengan model bus lama yang kaca depannya hanya menggunakan satu kaca besar atau single glass.

Tren penggunaan model double glass untuk bus-bus besar berawal sejak tahun 2015-2016 silam. Saat ini hampir semua perusahaan karoseri di Indonesia memiliki model bus dengan kaca depan model ini.

Lantas apa saja kelebihan dan kekurangan model bus double glass dari model yang sebelumnya yang single glass?

Ketika dihubungi Kompas.com belum lama ini, Export Manager Karoseri Laksana, Werry Yulianto, menjelaskan bahwa ada kelebihan tersendiri pada sektor konstruksi bus double glass.

“Secara konstruksi, model bus dengan double glass ada penguatan atau reinforcement pada area depan kendaraan. Jadi lebih rigid, kuat jika terkena benturan,” kata Werry menjelaskan.

Penguatan yang dimaksud adalah penambahan pilar horizontal yang memisahkan kaca bagian bawah dengan kaca atas.

Selain itu, keuntungan lainnya adalah biaya perbaikan kaca depan bisa lebih murah jika terjadi kerusakan seperti kaca pecah.

“Kalau pecah salah satu dari kaca bus, pasti lebih murah model double glass dibanding yang single glass. Tetapi kalau pecah keduanya, pasti lebih mahal yang double glass,” kata Werry.

Dengan beberapa kelebihannya tersebut, ada satu kekurangan besar yang dimiliki model bus double glass, yakni visibilitas atau daya pandang dari dalam kabin.

Sebab pandangan penumpang akan terhalang oleh pilar horizontal atau bando di kaca depan tersebut.