BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Bridgestone
Salin Artikel

Mobil Terparkir Lama di Garasi, Perhatikan Hal Ini Sebelum Memakainya Kembali

KOMPAS.com – Lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir membuat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kebijakan tersebut diberlakukan sejak 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kebijakan diperpanjang, mengingat angka penyebaran Covid-19 yang belum mengalami penurunan.

Lewat kebijakan itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk kembali menjalani rutinitas dari rumah. Sebagian besar kantor yang sudah menerapkan work from office pun harus kembali membuat kebijakan work from home untuk karyawannya.

Masyarakat yang terbiasa melakukan mobilisasi dengan kendaraan pribadi seperti mobil pun harus memarkir kendaraannya lebih lama di garasi. Kondisi ini kerap membuat sejumlah komponen pada mobil berisiko rusak, termasuk ban.

Deputy Head of Original Equipment (OE) Sales PT Bridgestone Tire Indonesia Fisa Rizqiano mengatakan, ban mobil yang tidak digunakan dalam jangka waktu lama akan lebih cepat mengalami kekurangan angin.

“Karena angin dapat merembes keluar melalui pori-pori ban. Hal ini menyebabkan tekanan ban bisa berkurang sendiri,” kata Fisa dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Ia melanjutkan, mengendarai mobil dengan kondisi ban yang agak kempes akan membahayakan keselamatan. Dalam kondisi tersebut, permukaan ban yang bergesekan dengan aspal semakin luas. Temperatur di dalam ban akan meningkat dan memicu pecah ban.

Untuk menghindari hal tersebut, Fisa menyebutkan sejumlah tips yang perlu diperhatikan pemilik mobil sebelum mengendarai kendaraan yang sudah lama tidak digunakan.

1. Cek tekanan angin

Pada mobil yang jarang digunakan, pemilik perlu untuk mengecek terlebih dahulu kondisi ban mobil. Mereka harus memastikan apakah ban dalam keadaan tekanan angin normal atau tidak. Hal ini bisa diperiksa hanya dengan melihat ban secara visual.

“Pengecekan kondisi ban harus dilakukan dalam kondisi ban dingin. Pasalnya, kondisi ban yang kurang angin mengakibatkan cengkeraman telapak ban menjadi tidak maksimal sehingga akan memengaruhi kenyamanan dan keselamatan pengendara,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kekurangan angin juga bisa terjadi pada ban mobil yang sering dipakai. Tetapi, pemilik bisa merasakannya langsung karena mobil rutin dipakai.

“Pada mobil yang sering digunakan, pengguna bisa langsung merasakan jika ban mobil kurang angin, entah setir yang jadi jauh lebih berat dan tanda-tanda lainnya. Dengan begitu, pengguna bisa langsung menambahkan angin,” papar Fisa.

Sayangnya, pemilik bisa saja tidak peka dengan kondisi itu apabila mobil jarang digunakan. Karenanya, mereka harus mengeceknya dengan teliti.

2. Periksa kondisi fisik ban

Langkah selanjutnya adalah memeriksa kondisi fisik pada ban, khususnya pada permukaan ban. Karena sering digunakan, ban mobil mungkin melindas kerikil kecil atau benda tajam yang berisiko merusak ban.

Selain mengurangi tekanan angin pada ban, benda-benda tersebut juga bisa membuat ban mengalami kebocoran.

Pada mobil yang sering digunakan, pengguna akan lebih cepat mendeteksi kebocoran ban dibandingkan mobil yang tidak pernah dipakai.

Kemudian, pengguna juga perlu memastikan alur kembang pada permukaan ban masih bagus. Seperti diketahui, alur kembang memiliki beragam fungsi, seperti pemecah air dan slide di tikungan.

Oleh karena itu, sebelum menggunakan mobil, pengguna perlu memastikan terlebih dahulu kondisi fisik ban mobil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat kendaraan digunakan, terlebih bila terlalu lama tidak dikendarai.

3. Isi ban dengan nitrogen

Agar performa maksimal, isi angin pada ban menggunakan gas nitrogen. Gas ini punya sifat khusus yang berbeda dengan gas biasa. Nitrogen merupakan gas udara murni yang sudah tersaring dan tidak memiliki kandungan air di dalamnya.

Karena sifat khusus itu, tekanan angin pada ban mobil jadi lebih stabil dan tahan lama. Terlebih, gas nitrogen tidak mudah menguap sehingga ban mobil pun tidak mudah kempes.

“Penggunaan nitrogen dapat membantu mengurangi perembesan angin karena gas ini memiliki ukuran molekul yang lebih besar dari udara biasa,” papar Fisa.

Dari sekian tips yang dipaparkan Fisa, ia mengimbau, hal paling dasar yang mesti diperhatikan pengguna adalah pemilihan ban mobil dengan kualitas yang bagus, seperti Bridgestone.

Sebagai salah satu pabrik ban ternama, Bridgestone selalu mengedukasi pelanggan melalui program bertajuk “Bridgestone Tire Safety Education”.

Melalui program tersebut, Bridgestone selalu mengingatkan masyarakat mengenai pentingya memilih ban dengan kualitas baik dan tepercaya. Selain itu, pengguna juga perlu merawat ban dengan baik agar perjalanan lebih nyaman dan aman.

Kalau ban yang dipakai punya kualitas yang baik dan pengguna rutin merawatnya, mobil yang sudah lama terparkir di garasi pun tidak akan menemui kendala saat digunakan kembali.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/17/100100215/mobil-terparkir-lama-di-garasi-perhatikan-hal-ini-sebelum-memakainya

Bagikan artikel ini melalui
Oke