JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pemilik mobil diesel tentu pernah mendengar bahwa mesin peminum solar ini tidak boleh langsung dimatikan sehabis jalan. Beberapa mobil diesel bahkan dilengkapi pirati turbo timer untuk mematikan mesin otomatis setelah kunci dicabut.
Pada dasarnya mobil diesel membutuhkan waktu untuk kembali ke posisi idle setelah digunakan. Pada mesin diesel ada beberapa komponen yang rentan kalau terjadi perubahan temperatur yang derastis.
Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Jakarta Selatan mengatakan, sebaiknya jangan langsung mematikan mesin diesel ketika sampai di lokasi, tunggu sebentar sekitar 20 – 30 detik agar sirkulasi pelumas, pendingin, dan yang lainnya kembali ke kondisi normal lagi.
“Apalagi mesin diesel yang mengadopsi turbo, kalau langsung mematikan mesin dikhawatirkan akan terjadi keausan, sehingga performa mesin menjadi tidak maksimal lagi nantinya,” kata Suparna kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Pada dasarnya, turbo bekerja pada putaran yang lebih tinggi dari mesin. Kalau mesin diesel putaran maksimalnya 5.000 rpm, maka turbo berkisar 60.000 rpm bahkan sampai 100.000 rpm. Pada putaran tinggi tersebut, turbo memerlukan pelumasan yang lebih baik dibandingkan saat langsam.
Jika mesin tiba-tiba atau mesin langsung dimatikan, bantalan atau bearing turbo tidak akan memperoleh pelumasan. Pada saat mesin mati, pompa oli juga akan ikun istirahat. Hal ini berarti turbo tidak lagi mendapatkan pasokan oli.
Kalau hal tersebut sering dilakukan, bagian yang rusak pertama adalah turbocharger. Komponen ini merupakan salah satu komponen yang memiliki harga yang tidak murah, belum lagi ditambah biaya pemasangannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/17/092200015/mesin-mobil-diesel-dengan-turbo-tidak-boleh-langsung-dimatikan