JAKARTA, KOMPAS.com - Thailand menjadi negara pertama yang mendatangkan generasi penerus Hyundai H-1 atau Starex, yakni Staria, di wilayah Asia Tenggara. Mobil tersebut menyapa pecintanya pada Jumat, 9 Juli 2021 lalu.
Berdasarkan pernyataan perseroan, kendaraan bergaya pesawat luar angkasa ini nantinya juga akan hadir di beberapa negara Asia lain, seperti Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.
Hanya saja, memang membutuhkan waktu sedikit lebih lama karena adanya penyesuaian serta proses homologasi. Mengingat, beberapa negara tertentu menerapkan aturan yang berbeda.
"Rencananya Hyundai akan memperkenalkan Staria di Vietnam, Malaysia, dan Indonesia pada kuartal ketiga 2021 (Juli-September)," kata juru bicara Hyundai, seperti dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Senin, 12 Juli 2021.
Isu kehadiran Staria kian santer dengan ditemukannya data nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) Staria yang terdaftar di situs Badan Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam data tersebut disebutkan bahwa Staria 2.2 2WD BAT akan memiliki nilai jual belum pajak sebesar Rp 450 juta.
Ini menandakan, Hyundai Staria yang dipasarkan di Tanah Air akan mengusung mesin diesel 2.200cc.
Tapi saat dihubungi Kompas.com, pihak PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) sebagai agen pemegang merek masih enggan bicara banyak. Kini, pihaknya mengaku masih belum bisa mengonfirmasinya.
"Masih belum ada informasi lebih lanjut. Tapi ke depannya dari sisi Hyundai tetap akan terus menghadirkan terobosan terbaru baik dari sisi layanan dan juga produk," kata Head of Public Relations HMID Uria Simanjuntak.
Untuk diketahui, Hyundai Staria hadir di Thailand dalam pilihan mesin turbo diesel 2.2L dengan sistem penggerak front wheels drive (FWD). Lewat transmisi otomatis 8 kecepatan, mesin ini mampu menghasilkan tenaga 177 PS dan torsi 431 Nm.
Soal harga, Hyundai Staria S AT dibanderol THB 1.729.000 atau sekitar Rp 770 juta, sedangkan Staria SEL AT seharga THB 1.999.000 atau sekitar Rp 890 juta.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/12/165040715/kemungkinan-hyundai-staria-masuk-indonesia