JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral memperlihatkan balapan liar dua Vespa matik di jalan raya. Balapan ilegal itu bahkan menutup badan jalan dan membuat arus lalu-lintas tersendat.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, tindakan pebalap liar dalam video tersebut adalah perilaku tidak bertanggung jawab.
"Menang juga tidak akan mendapat penghargaaan tapi malah sumpah serapah dari pemakai jalan. Beda dengan di sirkuit, (orang) justru mendoakan pebalap sukses, selamat tidak crash," katanya kepada Kompas.com, Rabu (30/6/2021).
Jusri mengatakan, balap liar di jalan raya apalagi jalanan tersebut ramai oleh kendaraan adalah tindakan berbahaya.
"Kalau memang hobi lakukan di tempat tertutup seperti di sirkuit. Jangan di ruang publik dan jalan raya," katanya.
"Dari sisi keselamatan ini adalah sebuah perilaku tidak aman/bodoh/tidak bertanggung jawab sama sekali. Karena membahayakan diri mereka, serta dapat merusak tatanan hidup keluarga mereka dan orang lain," katanya.
Untuk itu, kata Jusri harus ada tindakan hukum yang keras agar kejadian tersebut tidak terulang. Hal ini melibatkan banyak pihak tidak cuma penegak hukum atau polisi saja.
"Dari perpeksif hukum harus ada tindakan. Pasti ada CCTV supaya memberikan dari sanksi-sanksi tegas, jangan dilepas biar ada efek jera," kata Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/30/174100815/marak-vespa-matik-balap-liar-ingat-jalan-raya-bukan-sirkuit