JAKARTA, KOMPAS.com – Karoseri Adiputro belum lama ini merilis satu varian bus terbaru. Bus ini diberi nama Jetbus Transit, sebuah bus medium dengan bodi monokok serta coil spring yang dibuat untuk bus perkotaan.
Adiputro sendiri mengklaim kalau bus ini lebih ringan karena memakai model monokok. Selain itu, menggunakan coil spring sebagai sistem suspensinya juga dibilang lebih stabil sehingga membuat penumpang nyaman.
Sebenarnya, Jetbus Transit ini bukan produk pertama dari Adiputro yang memakai bodi monokok. Karoseri Adiputro pertama kali membuat bodi bus monokok pada tahun 1990-an.
Saat itu karoseri asal Malang ini mendapatkan lisensi dari pembuat bus di Jerman, Neoplan. Neoplan ini juga menjadi nama dari produk Adiputro yang memakai bodi monokok dan menjadi yang pertama memakai suspensi udara.
Selain bus yang menggunakan bodi monokok, tampilan bus ini juga bisa dibilang keren. Karena bodi tersebut, bus jadi terlihat lebih ceper, ditambah tampilannya yang mengotak dengan lampu depan yang disusun secara horizontal.
Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, untuk bodi Neoplan buatan Adiputro, mesin dan komponen kaki-kaki menggunakan dari sasis yang ada di dalam negeri. Namun peredarannya tidak begitu banyak.
“Biaya buatnya mahal. Memang bodinya nyaman, tapi soal bebannya, nampaknya tidak begitu berbeda dengan bus pada umumnya,” kata Dimas kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Namun beberapa tahun selanjutnya, perkembangan bus dengan bodi monokok ini tidak berlanjut. Bus yang beredar saat ini tidak lagi monokok, paling ada yang modular, yaitu dua sasis yang digabung dengan space frame untuk bagasinya.
Kita lihat saja kabar dari Jetbus Transit ini. Kira-kira kapan ya Jetbus Transit akan mulai marak di jalan perkotaan di Indonesia? Menarik untuk ditunggu.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/27/173100815/bodi-monokok-buatan-adiputro-sudah-hadir-sejak-90-an