JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara ojek online nyaris menabrak mobil dari arah berlawanan atau sering disebut adu banteng karena diduga terlalu sibuk melihat ponsel.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, Dashcam Owners Indonesia, pengendara ojol tersebut keluar dari jalur berada di tengah karena melihat ke arah ponsel.
Kecelakaan tidak terjadi karena menurut video itu, pengemudi mobil membunyikan klakson panjang sehingga membuat pengendara motor tersebut sadar dan menghindar.
Dipahami bersama, ponsel adalah modal utama ojol mencari rezeki. Namun yang disesali bekal pemahaman safety riding dari penyedia jasa aplikasi masih minor atau tidak merata.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), ada solusi sederhana yang mesti dipahami pengendara ojol agar tidak selalu main ponsel saat berkendara.
"Misalnya, saat mau pegang ponsel, dia harus berhenti," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kemudian saat mencari alamat tidak perlu terus-terusan melihat peta di ponsel, sebab peta bisa diseting dengan mode audio.
"Mencari alamat itu bisa diseting mengeluarkan audio, jadi tidak perlu lihat ponsel,” katanya.
Menurut Jusri, mendengarkan suara aplikasi peta di ponsel via headset berbeda dengan mendengarkan musik saat berkendara.
Suara aplikasi tidak keluar sepanjang waktu tetapi sekali-sekali, hal itu dianggap seperti mendengar klakson di jalanan.
“Menggunakan ponsel dua arah itu masalah, kalau satu arah tidak masalah,” ucap Jusri.
Selain itu katanya, penjelasan soal bahayanya main ponsel bukan hanya harus disadari ojek online sendiri tetapi juga oleh orang sekitarnya.
“Jangan sampai keluarga kita yang dikorbankan. Kita mungkin bisa saja enggak naik ojol, tapi keluarga kita dikelilingi situasi itu,” kata Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/25/183100715/ojol-main-ponsel-nyaris-adu-banteng-dengan-mobil