JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan mobil diesel dengan tahun muda di pasar kendaraan bermotor bekas saat ini sudah cukup langka. Bahkan pada model tertentu, penyerapannya sangat cepat, yakni hanya hitungan hari.
Sebagai contohnya, Toyota Kijang Innova diesel dan Suzuki Ertiga diesel dengan tahun produksi 2015-2019. Padahal harga mobil ini terbilang masih tinggi dan stabil, mulai Rp 200 jutaan.
Chief Operating Officer Mobil88 Sutadi menjelaskan, hal tersebut dikarenakan dua faktor. Pertama, karena memang produk terkait tidak laku di pasaran sehingga populasinya sedikit.
"Kedua, terlalu laku sehingga barangnya cepat habis. Sayangnya, yang benar adalah pilihan kedua. Hanya hitungan hari saja sudah ilang tuh mobil," kata Sutadi kepada Kompas.com, Senin (21/6/2021).
Menurut Sutadi, kondisi penyerapan mobil bermesin diesel bekas begitu tinggi dikarenakan mulai terciptanya dialog positif terhadap kendaraan terkait, terkhusus untuk yang memiliki teknologi baru.
Sebab, ketakutan atas mitos bahwa mobil diesel sulit perawatan serta tidak nyaman perlahan sudah hilang. Apalagi mengenai gas emisi yang dikeluarkan seperti pada mobi 1990-an.
"Diesel sekarang teknologinya sudah canggih dibandingkan yang dahulu, dan informasi ini sudah diserap oleh banyak orang. Jadi, mereka lebih tergoda memiliki mobil diesel," ujar Sutadi.
"Lagi pula, bila mobil digunakan di dalam kota besar seperti DKI Jakarta, terlalu banyak stop-and-go, sebenarnya diesel itu lebih hemat bahan bakar," lanjut dia.
Hanya saja mengenai harga, ia tidak bisa mematok secara pasti. Karena, semua tergantung penjual dan keadaan mobil terkait baik dari kelengkapan surat hingga kondisi fisik dan mesinnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/22/082200915/alasan-mobil-diesel-mulai-jarang-ditemui-di-pasar-mobil-bekas