JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem kelistrikan pada sepeda motor zaman sekarang menjadi salah satu bagian yang vital. Untuk itu, digunakanlah sekring guna mencegah terjadinya korsleting.
Sub Dept Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM), Ade Rohman, mengatakan, sekring akan otomatis terputus atau memutuskan aliran listrik jika dalam rangkaian kelistrikannya terjadi korsleting atau hubungan pendek yang bisa menyebabkan kebakaran atau kerusakan.
“Terputusnya aliran listrik tersebut, akan manghilangkan atau menurunkan potensi terjadinya kerusakan yang lebih parah baik itu pada komponen kelistrikannya maupun kabel-kabel dan komponen lainnya,” ujar Ade, dalam keterangan resminya.
Ade menambahkan, cara memeriksa kondisi sekring sangat mudah. Tidak berbeda jauh dengan pemeriksaan sekring jenis tabung, yaitu dengan cara melihat hubungan kawat di dalam sekring tersebut dari samping.
"Jika hubungan kawat bagus, bisa disimpulkan kondisi sekring tersebut bagus. Tetapi untuk memastikannya alangkah lebih baik jika dipastikan dengan diukur kontinuitas antar kakinya menggunakan avo meter," kata Ade.
Ade mengatakan, jika hubungan kawatnya terlihat sudah terkoyak atau terputus, bisa dipastikan sekring tersebut sudah rusak.
“Dengan sekring, rangkaian kelistrikan akan terjamin keamanannya jika terjadi hubungan arus pendek atau aliran arus listrik berlebih yang disebabkan oleh banyak faktor," ujar Ade.
Hal yang juga perlu diperhatikan ketika mengganti sekring lama dengan sekring baru, menurut Ade, harus menggunakan ukuran sekring yang sama.
"Jika mengganti sekring yang memiliki ukuran lebih tinggi, akan sangat memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem kelistrikan, bahkan bisa menyebabkan terjadinya kebakaran,” kata Ade.
Untuk mencegah terjadinya korsleting dan masalah lain pada sepeda motor, pemilik sepeda motor perlu melakukan pemeriksaan dan perawatan berkala.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/20/124100415/cara-periksa-kondisi-sekring-sepeda-motor