Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar Mengemudi, Lebih Baik Manual Dahulu atau Langsung Matik?

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) belum lama ini membuat Peraturan Polri (Perpol) mengenai penerbitan dan penandaan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Pada perpol tersebut, bagi yang mau membuat SIM A, kali ini harus melengkapi persyaratan administrasi berupa sertifikat yang dikeluarkan sekolah mengemudi. Lalu ketika mau mengikuti sekolah mengemudi, lebih baik pilih transmisi manual atau matik untuk belajar?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, saat ini untuk yang mendaftar sekolah mengemudi, kebanyakan memilih transmisi matik daripada manual.

“Komposisinya 60 persen matik dan 40 persen manual. Kebanyakan juga karena mobil yang mereka pakai untuk daerah Jakarta yang sering macet,” ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Namun untuk belajar, baik transmisi manual atau matik, kembali lagi pada kendaraan yang nantinya dia kemudikan. Mengenai orang yang harus belajar mobil manual dahulu baru matik, sebenarnya sama-sama ada kesulitannya.

“Semua mobil punya handicap dan cara operasional yang harus disesuaikan dengan fiturnya. Enggak ideal juga latihan pakai manual tapi mobil dia nanti matik atau sebaliknya,” kata Sony.

Begitu juga menurut Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre. Menurutnya, dari sisi keamanan dan keselamatan, baik transmisi matik atau manual sama-sama aman.

“Adaptasinya dari manual ke matik lebih cepat saja daripada dari matik ke manual. Karena dari matik ke manual perlu belajar dari awal lagi untuk pengoperasian pedal kopling,” ucap Marcell.

Namun bukan berarti sudah bisa menyetir mobil manual langsung bisa mengemudikan mobil matik. Pengemudi butuh belajar lagi mengemudi tanpa kopling.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/20/114100415/belajar-mengemudi-lebih-baik-manual-dahulu-atau-langsung-matik-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke