Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Ini Plus-Minus Mobil Transmisi Matik dan Manual

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat yang berniat membeli mobil bukan hanya sekadar mempertimbangkan model, desain, perfoma mesin dan harga yang sesuai saja, tetapi juga terkait sistem transmisi.

Secara umum, setidaknya ada dua pilihan yang ditawarkan, transmisi manual dan otomatis (matik).

Biasanya pilihan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan atau selera si konsumen. Namun, bagi Anda yang bingung mana yang harus dipilih, tim redaksi coba menyajikan beberapa gambaran kelebihan dan kekurangan dua sistem transmisi tersebut.

Pengoperasian

Secara teknologi, mobil matik lebih unggul jika dibandingkan mobil manual.

Pengoperasiannya tidak terlalu sulit dan merepotkan, sehingga orang awam yang baru belajar tidak butuh waktu lama untuk bisa mengoperasikannya.

Mobil dengan transmisi manual umumnya memiliki enam jenis gigi percepatan, lima untuk melaju ke depan dan satu untuk berjalan ke belakang. Sementara mobil transmisi matik lebih sederhana, sebab pengemudi tidak perlu repot-repot mengganti persneling karena sistem matik bakal menerapkannya secara otomatis.

“Untuk mobil matik, pengoperasiannya lebih nyaman karena hanya kaki kanan untuk injak pedal gas dan rem. Sementara mobil manual perlu kaki kiri untuk injak kopling sehingga saat macet kurang nyaman,” ucap Dealer Technical Support Dept. Head PT. Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).

Akselerasi

Mobil manual diklaim lebih responsif dan agresif dibandingkan mobil betransmisi matik. Bukan tanpa alasan, hal itu karena perpindahan kopling yang dilakukan ketika mobil melintasi jalanan dengan medan yang berbeda-beda.

“Dalam hal akselerasi mobil manual bisa diatur sesuai keinginan keinginan pengemudi, sementara mobil matik sudah otomatis pengoperasiannya,” kata Didi.

Perawatan

Mobil dengan transmisi matik memang memiliki sistem mekanikal dan komponen yang lebih rumit dibandingkan transmisi manual, seperti pompa, komponen elektrikal, dan juga mekanisme pendingin.

Namun, soal biaya perawatan Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi, mengatakan tidak berbeda jauh dengan mobil manual. Beda biaya perawatan antara transmisi matik dan manual pun tidak terlalu signifikan.

“Mobil matik kerusakannya bisa mahal kalau ada tindakan yang mengakibatkan banyak kerusakan misal, saat kendaraan mogok didorong atau ditarik. Kemudian, bila ada kebocoran oli tidak segera diperbaiki. Hal-hal tersebut yang mengakibatkan kerusakan menjadi fatal sehingga harus keluar biaya yang cukup besar,” ucap Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).

Konsumsi bahan bakar

Tidak sedikit masyarakat yang menilai bahwa mobil matik lebih hemat bahan bakar dibandingkan mobil manual. Padahal kenyataannya mobil dengan transmisi manual lebih hemat jika dibandingkan dengan mobil bertransmisi otomatis.

“Misalnya dalam kondisi macet, mobil matik akan menggerakkan lebih banyak komponen dibanding manual. Misal posisi Netral, maka manual hanya menggerakkan mesin saja sedangkan matik menggunakan mesin dan pompa, sehingga lebih boros bahan bakar,” kata Bambang.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/19/122200715/simak-ini-plus-minus-mobil-transmisi-matik-dan-manual

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke