JAKARTA, KOMPAS.com – Fitur di kabin bus saat ini semakin modern, memenuhi kebutuhan penumpang masa kini. Salah satu fitur yang ada di kabin bus yang sangat berguna adalah stop kontak atau colokan USB.
Dahulu, beberapa bus memang menyertakan stop kontak, namun jumlahnya terbatas. Namun sekarang, stop kontak tadi diganti dengan USB port yang lebih simpel dan bisa diletakkan di setiap bangku, sehingga bisa digunakan semua penumpang.
USB port yang ada di kabin bus ini hadir agar penumpang bisa mengisi daya smartphone miliknya. Sehingga ketika perjalanan dengan bus yang lama, penumpang tidak khawatir baterai smartphone-nya habis.
Namun harus diketahui oleh semua penumpang yang naik bus, colokan USB tadi hanya untuk mengisi daya smartphone, jangan digunakan untuk mengecas power bank. Walaupun secara teknis bisa, tetapi mengapa ada larangan mengecas power bank di kabin bus?
Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana mengatakan, belum ada kejelasan secara pasti mengenai mengisi daya di bus, namun kualitas dari power bank yang dimiliki penumpang juga berbeda-beda, sehingga potensi bahaya bisa muncul saat dicas.
“Menurut pengalaman, baterai pada power bank tidak diketahui kualitasnya. Jadi saat diisi dayanya bisa terlalu panas dan terbakar,” kata Werry kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Begitu juga yang dijelaskan oleh Yohan Wahyudi, Marketing Rimba Kencana, pebuat bangku bus Hai. Yohan mengatakan, mengisi daya power bank di colokan USB yang ada di bangku bus bisa menyedot energi yang besar dari aki.
“Selain itu, takutnya kalau kabelnya tidak cukup besar menahan daya, bisa panas dan terbakar,” ucap Yohan kepada Kompas.com.
Yohan menyampaikan, menurut kepala elektro Rimba Kencana, perangkat yang paling cepat menyedot power adalah HP dengan baterai 0 persen atau power bank. Hal ini dikarenakan tidak adanya hambatan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/11/134933715/ingat-fitur-usb-port-di-kabin-bus-cuma-untuk-ngecas-ponsel