Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Kualitas Ban Vulkanisir, Bolehkah Dipakai Bus atau Truk?

JAKARTA, KOMPAS.com – Vulkanisir ban merupakan proses pemasangan telapak baru pada ban lama. Biasanya proses vulkanisir dilakukan pada ban kendaraan niaga, misalnya bus atau truk.

Dengan melakukan vulkanisir, pemilik truk tidak perlu membeli ban baru jika alur bannya sudah habis. Dengan begitu, pengeluaran untuk ban kendaraan komersial bisa lebih ekonomis.

Namun kejadiannya di lapangan, kerap terjadi telapak yang ada pada ban setelah vulkanisir terlepas.

Hal ini bisa terjadi karena kualitas dari vulkanisir yang kurang baik, penyebabnya bisa dari casing dan bahan yang kurang baik.

Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan, casing ban yang mau divulkanisir harus dalam kondisi baik, namun kadang ada juga yang memaksakan memakai yang sudah jelek.

“Casing ban yang bekas pemakaian overloading atau pengemudi yang agresif itu sebenarnya tidak layak divulkanisir. Tapi kadang kala, pemilik casing memaksakan untuk minta vulkanisir,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Ban baru dari pabrik tentu memliki kualitas yang sudah ditentukan dan tidak bisa ditawar lagi. Berbeda kasusnya dengan ban vulkanisir, karena kualitas vulkanisirnya bisa ditentukan oleh pemilik casing.

“Begitu juga jika budget-nya minim, ada kualitas dari lem atau telapaknya yang diturunkan. Jadi seolah-olah ban vulkanisir ini kualitasnya ditentukan oleh pembeli,” kata Bambang.

Hal ini yang membuat pemilik vulkanisir kadang menyalahkan kualitas vulkanisir ketika rusak, padahal memang sudah sesuai dengan budget dan casing-nya.

Sebenarnya kualitas vulkanisir bisa dibuat sangat bagus, mendekati ban baru, hanya saja biayanya juga tinggi, mendekati harga ban baru.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/04/162100715/bagaimana-kualitas-ban-vulkanisir-bolehkah-dipakai-bus-atau-truk-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke