JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi merupakan kegiatan yang melelahkan. Apalagi jika sedang bepergian jarak jauh, pengemudi harus terus berkonsentrasi selama berjam-jam.
Pengemudi sebenarnya harus beristirahat setelah mengemudi beberapa jam. Jika tetap memaksa menyetir, konsentrasi ke jalan akan berkurang sehingga bisa terjadi kecelakaan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ada beberapa gejala keletihan ketika sedang mengemudi dan harus segera beristirahat.
“Pertama pegal-pegal yang terjadi pada tubuh pengemudi. Mulai bagian tangan, pinggang, leher dan juga bahu. Jika sudah merasakannya, sudah waktunya untuk beristirahat,” ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (31/5/2021).
Kemudian gejala kedua yang dirasakan adalah mata perih akibat terlalu memaksakan dalam melihat. Selain itu, mata perih juga disebabkan karena mata yang terlalu banyak menerima sinar dari luar kabin.
“Ketiga, persepsi jarak terganggu akibat otak mulai tidak dapat merespons dengan benar. Keempat, kepala terasa berat akibat kantuk yang dialami,” kata Sony.
Terakhir adalah yang paling parah, yaitu mengalami tidur sesaat atau micro sleep. Jika sudah sampai micro sleep, pengemudi kemungkinan besar bakal mengalami kecelakaan.
“Proses sampai mengalami micro sleep ini panjang, tapi banyak pengemudi yang mengabaikan dengan alasan tanggung, gengsi dan dikejar waktu,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/01/102200015/bagaimana-cara-tahu-tanda-tanda-sudah-letih-mengemudi