JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan standar samping pada sepeda motor memang lebih praktis dibandingkan standar tengah. Terutama bagi perempuan yang biasanya ingin lebih cepat dan fleksibel.
Meski lebih mudah, namun bila menjadi kebiasaan dan terus menerus digunakan ada efek yang merugikan.
Mulai dari motor yang berisiko mudah jatuh, hingga menyebabkan peredam kejut alias sokbreker belakang ganda akan rusak atau mati sebelah. Benarkah demikian?
Kepala Mekanik AHASS Daya Adicipta Motora Wahyudin mengatakan, dengan menggunakan standar samping memang gaya tekan pada sokbreker belakang sebelah kiri lebih besar dibanding yang kanan.
“Namun itu tidak signifikan. Jadi, tidak akan sampai merusak sokbreker belakang,” ucap Wahyu kepada Kompas.com belum lama ini.
“Kecuali, jika dalam posisi tersebut motor diduduki. Maka, bukan hanya sokbreker saja yang berdampak, tapi juga standar samping,” lanjut dia.
Kepala Bengkel Mekar Bintaro Adih menambahkan, kerap menggunakan standar samping bisa membuat kualitas ban mengalami penurunan.
“Ketika motor terlalu lama di parkir menggunakan standar samping, maka kondisi roda belakang dan depan akan menahan beban belebih di satu sisi. Tekanan inilah yang bisa membuat ban cepat gundul karena terkikis lantai,” kata Adih.
Selain itu, udara dalam ban pun bisa mengalami penurunan karena tekanan dari satu sisi, sehingga bisa menyebabkan ban kempis secara tiba-tiba.
“Memang butuh tenaga untuk memarkir motor dengan standar tengah, tapi itu tidak sebanding dengan risiko yang akan diterima,” kata Adih.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/31/172100315/efek-buruk-bila-selalu-pakai-standar-samping-saat-parkir-motor