JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden kebakaran pada kendaraan bermotor kerap terjadi. Tidak hanya kendaraan pribadi, namun juga kendaraan niaga seperti truk.
Dalam beberapa kasus, truk tersulut api tanpa diawali kecelakaan atau tabrakan sebelumnya. Api seolah-olah muncul secara tiba-tiba. Oleh karena itu, perlu untuk diketahui faktor-faktor yang memiliki kemungkinan jadi pemicu kebakaran.
Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/5/2021), Ahmad Wildan selaku Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan, tiap orang harus memahami terlebih dahulu mengenai segitiga api.
"Kebakaran dapat terjadi karena ada tiga unsur, yang pertama oksigen, lalu benda yang flammable atau mudah terbakar, dan sumber api seperti percikan," kata Wildan.
Selanjutnya, Ia mengatakan bahwa untuk mengetahui faktor terjadinya kebakaran pada truk, harus diteliti dulu dari mana awal api berasal.
"Jika kebakaran bermula dari kabin, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah bad connection pada sistem kelistrikan. Bisa berupa short circuit (korsleting), bisa juga karena arcing," ungkapnya lebih lanjut.
Arcing sendiri adalah fenomena loncatan arus listrik yang mengalir di udara di antara dua ujung konduktor listrik. Fenomena ini sangatlah berbahaya karena loncatan arus listrik tersebut mampu memantik api.
Wildan mengatakan, permasalahan kelistrikan besar kemungkinan terjadi akibat instalasi perangkat kelistrikan yang salah. Selain itu, bisa juga disebabkan karena kualitas komponen seperti kabel-kabel yang dipakai tidak cukup baik.
Selain sistem kelistrikan, Wildan juga menceritakan ada kasus kebakaran truk yang disebabkan karena mounting pada kabin truk yang sudah aus. Ketika kabin terus bergerak saat truk berjalan, kabin bisa menyenggol filter solar dan mengakibatkan solar menyembur keluar.
Perlu dipahami, solar sendiri memiliki titik nyala pada suhu 300 derajat celcius. Sementara itu, komponen turbo pada mesin truk mampu menghasilkan suhu hingga 700 derajat celcius. Ketika solar menyembur keluar dan terpapar suhu panas dari turbo, potensi solar untuk terbakar sangatlah tinggi.
Selanjutnya, kemungkinan kebakaran pada truk bisa terjadi akibat roda belakang truk mengalami pirolisis disebabkan kampas rem dan tromol terus menerus bergesekan hingga menciptakan suhu dan tekanan yang tinggi. Akibatnya roda bisa meledak.
Jika muatan truk adalah bahan yang mudah terbakar, ledakan tersebut mampu menghasilkan api yang menyebabkan kebakaran.
Terakhir, ada pula faktor listrik statis. Listrik statis dapat terjadi karena gesekan dua permukaan benda. Apabila muatan truk merupakan objek yang mudah terbakar seperti kertas, maka akan ada risiko muatan tersebut tersulut api akibat listrik statis.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/26/092200715/truk-terbakar-pahami-berbagai-faktor-kemungkinan-penyebabnya