Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Motor Yamaha yang Punya Nafas Pendek di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Daya beli masyarakat yang besar, membuat pabrikan sepeda motor saling berlomba untuk menciptakan produk yang bisa laris di pasaran sekaligus menciptakan tren baru.

Meski begitu, tak selamanya produk bisa diterima dengan baik oleh konsumen.

Hal ini bisa terjadi karena semakin kuatnya persaingan antar pabrikan sehingga mampu memunculkan sebuah produk yang lebih baik, unggul dan digemari oleh banyak masyarakat.

Bahkan, produsen motor sekelas Yamaha juga sempat memiliki beberapa produk yang kurang laris di pasaran. Berikut deretan motor tersebut.

1. Yamaha Tiara S 120

Motor dengan model ayam jago (ayago) ini meluncur sekitar awal tahun 2000-an.

Tiara S 120 ini hadir secara utuh alias Completely Build Up (CBU), dengan perfoma mesin yang luar biasa. Berkapasitas 119 cc 2-tak, motor ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 17 ps pada putaran 7.500 rpm.

Sayangnya, karena didatangkan secara CBU, harga motor ini tergolong mahal. Ditambah lagi, kondisi perekonomian pada saat itu sedang dilanda krisis moneter.

Motor ini hanya bertahan beberapa tahun saja sampai Yamaha resmi menghentikan penjualannya.

2. Yamaha Force F1

Yamaha Force F1 resmi diluncurkan pada tahun 2013. Motor ini bisa dibilang sebagai pembuktian Yamaha bahwa motor bebek low-end juga masih banyak diminati di tengah perkembangan skutik matik yang semakin menjamur.

Meski dibekali dengan teknologi injeksi dan desain yang sporty, nyatanya tetap tidak membantu penjualan motor bebek tersebut.

Usianya hanya mampu bertahan dua tahun, hingga Yamaha menggantikannya dengan Vega Force.

3. Yamaha Lexam

Tidak berbeda jauh dengan pesaingnya Honda Revo AT, Yamaha Lexam juga memiliki napas pendek di Indonesia.

Padahal secara desain, Yamaha Lexam cukup keren. Perfomanya pun juga tidak mengecewakan.

Yamaha membekali motor ini dengan mesin 4-tak, OHC, silinder tunggal, berkapasitas 113,7 cc. Dengan mesin tersebut, motor ini diklaim sanggup menumpahkan tenaga maksimal 8,7 hp pada putaran 8.000 rpm.

Sayangnya, konsumen lebih memilih skutik yang lebih efisien dan praktis. Alhasil Yamaha Lexam hanya mampu bertahan di pasaran selama tiga tahun.

4. Yamaha Nouvo

Produk yang bisa dibilang sebagai dedengkot motor matik ini pertama kali diproduksi oleh Yamaha pada sekitar 2002.

Minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai motor matik pada saat itu, membuat motor besutan Yamaha dengan sentuhan bebek ini kurang laku di pasaran, sampai akhirnya Yamaha Nouvo harus berhenti produksi pada tahun 2007.

Uniknya, tidak berselang lama setelah disuntik mati, Yamaha Nouvo justru menjadi buruan para kolektor-kolektor karena dianggap memiliki desain klasik, terutama generasi awal.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/23/094100715/4-motor-yamaha-yang-punya-nafas-pendek-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke